MIN Pekalongan Mendapatkan Sertifikat Kemanan Pangan Jajan Anak Sekolah ( PJAS ) dari BPOM Semarang Jawa Tengah

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

KAB.PEKALONGAN – MIN Pekalongan lolos dan mendapat sertifikat PJAS dari BPOM Semarang Jawa Tengah pada hari Selasa 6 Desember 2022 yang di wakili langsung oleh Muhammad Ghufron selaku Ketua TIM Keamanan Jajan Anak Sekolah MIN Pekalongan .

Kepala MIN Pekalongan Siti Sasmiyah, menyampaikan bahwa “sebelumnya MIN Pekalongan telah mendapatkan pelatihan langsung dari BPOM. Kemudian, barulah ada pendaftaran sekolah dengan PJAS dari BPOM yang dilakukan masing-masing sekolah/ madrasah. Ini semua usaha dari bapak ibu guru dan pegawai MIN Pekalongan yang saling mendukung kegiatan ini. Proses intervensi dilakukan melalui sejumlah tahapan. Mulai dari advokasi lintas sektor, pemetaan kantin madrasah, sosialisasi dan bimbingan teknis keamanan pangan, monitoring pemberdayaan kader”

“Ini menjadikan kami lebih bersemangat untuk menjaga dan meningkatkan pengelolaan kantin sekolah agar selalu menjual jajan yang aman untuk dikonsumsi siswa, dan kami memiliki komitmen bersama untuk mengimplementasikan program keamanan pangan sebagai wujud kepedulian madrasah terhadap kesehatan para sisiwa khususnya dan warga madrasah pada umumnya.”ungkapnya

Muhammad Ghufron, ketua Tim Keamanan Pangan Jajan Anak Sekolah menuturkan “Syukur Alhamdulillah Ucapan terimakasih kepada Ibu Hj. Siti Samsiyah, M. Pd Yang selalu mendukung dan menyemangati saya pada penilaian tahap demi tahap Keamanan PJAS MIN Pekalogan Tahun 2022 oleh Tim Badan POM Semarang Jawa Tengah. Alhasil sungguh tidak menyangka kalau MIN Pekalongan akan memperoleh Penghargaan Sertifikat Keamanan PJAS 2022 dengan Baik dan beberapa hadiah dari Badan POM Semarang.

“Terimaksih kepada Bpk. Ibu, Pegawai serta semua siswa MIN Pekalongan yg telah banyak membantu dan mendukung pada Kegiatan Keamanan PJAS MIN Pekalongan tahun 2022. Terimaksih jg kepada pihak-pihak lain yg telah membantu. Namun tidak cukup sampai disini, semoga MIN Pekalongan masih tetap bisa menjalankan aksi-aksi berikutnya dan bisa mengawal serta mendampingi siswa-siswinya dalam memilih Keamanan Pangan Jajan Anak Sekolah yg betul-betul layak dikonsumsi untuk kesehatan. “tutupnya ( Aaz/MTb/bd)