Monitoring Langsung Asrama Haji Transit Manyaran Semarang oleh Komisi VIII DPR RI

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang (Humas) – Kakanwil Kemenag Prov. Jateng Musta’in Ahmad beserta Kabag TU Wahid Arbani dan Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umroh Ahyani dampingi Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VIII DPR RI dalam rangka Pengawasan Pembangunan Asrama Haji Haji Transit di Manyaran Semarang, Kamis (03/11).

Asrama haji memiliki peranan dan fungsi yang sangat penting yaitu sebagai sarana akomodasi kesiapan pemberangkatan jemaah haji, proses custom, immigration, and quarantine (CIQ). Disamping itu, asrama haji berfungsi mempersiapkan kondisi serta pemulihan fisik dan mental jemaah haji dalam rangka menghadapi perjalanan ibadah haji yang. Asrama haji  juga digunakan sebagai tempat transit untuk dapat kembali ke tempat asal masing-masing setelah melaksanakan ibadah haji.

Progres revitalisasi dan pembangunan Asrama Haji di Manyaran sudah mencapai 67%.  Pembangunan asrama haji ini dimulai sejak 16 Juni 2022 dan direncanakan selesai pada 13 Desember 2022 dengan biaya sekitar 36 miliar rupiah yang bersumber dari DIPA 2022. Biaya tersebut telah mampu mengubah total wajah asrama haji menjadi penyedia akomodasi setara dengan hotel berbintang.

Adapun rencana desain yaitu 2 gedung dengan 129 kamar. Asrama Haji Manyaran ke depan merupakan asrama terbesar yang di Provinsi Jawa Tengah dengan daya tampung sekitar 1.500 jemaah.

Eksterior Asrama Haji Manyaran mengadopsi warna terang agar fasad bangunan berkesan luas, serta penggunaan warna hitam emas mengadopsi dari warna ka’bah.

Sedangkan Interior asrama haji berupa ruang dengan 3 bed yang bernuansa batik agar dapat menjadi daya tarik serta menonjolkan ciri khas lokal dan memberi kesan luas.

Ketua Tim dari Komisi VIII DPR RI Dapil Jateng II Abdul Wachid  mengingatkan kembali  agar proses ini dapat selesai tepat waktu, tidak hanya packagingnya saja tetapi harus sesuai ekpetasi.

“Segera selesaikan pembangunan dengan tepat waktu dan tidak hanya packingnya yang bagus tetapi harus sesuai dengan ekspektasi dan dapat berfungsi dengan baik dalam pengelolaannya,” ungkapnya.

Lebih lanjut Kakanwil Kemenag Prov. Jateng Musta’in Ahmad menyampaikan  bahwa gedung tersebut juga bisa digunakan untuk masyarakat umum.

“Gedung asrama diharapakan dapat memberi manfaat kepada masyarakat, khususnya di Jateng. Bisa dimanfaatkan  untuk kegiatan masyarakat umum, tidak hanya untuk jemaah haji saja,” ungkapnya.

Kegiatan ini dihadiri juga oleh Anggota Tim Dapil Jabar VIII, Jatim IV, Jateng III, Jatim XI, Bengkulu, Gorontalo, Jabar VII, Sumatera Utara (Sumut) II, Jatim II, Jateng VI, Jateng VIII, Jateng I, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

DRF