Pemalang – MTs Negeri 3 Pemalang sebagai madrasah negeri baru di Kabupaten Pemalang diharapkan bisa menjadi pilihan utama masyarakat dalam lima tahun dari sekarang.
“Saya berharap dalam lima tahun dari sekarang MTsN 3 menjadi pilihan pertama bagi masyarakat di wilayah Pemalang Selatan. Apabila dalam lima tahun ke depan MTsN 3 Pemalang sudah maju, yang harus diingat adalah perjuangan yang dimulai hari ini”.
Demikian harapan Kepala Kankemenag Kabupaten Pemalang dalam sambutannya saat acara pisah sambut Kepala dan Kepala Urusan Tata Usaha MTsN 3 Pemalang, Kamis (17/1) di aula MTsN 3.
Kegiatan dihadiri oleh Kepala Seksi Pendidikan Madrasah, Kepala KUA Kecamatan Pulosari, Pengawas MTsN 3, jajaran MTsN 3, Kepala MTsN 2 Pemalang dan jajarannya, serta Kepala MIN 3 Pemalang dan jajarannya.
MTsN 3 Pemalang pada sejarahnya adalah program madrasah satu atap yang dibiayai atas bantuan dari Australia. Dan program madrasah satu atap di Kabupaten Pemalang yaitu MTs Satu Atap berada satu lingkungan dengan MI Negeri 3 Pemalang.
“Filosofi satu atap, filosofinya luar biasa. Harapannya adalah, antara MIN dengan MTsN bisa saling berhubungan dengan baik dan berkesinambungan. Lulusan MIN diharapkan bisa melanjutkan jenjang pendidikannya di MTsN,” katanya.
Saat ini bangunan MTsN 3 Pemalang masih menempati tanah BMN yang digunakan oleh MIN 3 Pemalang. Taufik meminta kepada Kepala dan Kaur TU MTsN untuk mengusulkan pengadaan tanah.
MTsN 3 Pemalang baru-baru ini telah mempunyai Kamad dan Kaur TU definitif setelah sebelumnya pada 8 Januari 2019 dilantik oleh Kakankemenag. Komarudin yang sebelumnya menjabat sebagai guru di MTsN 2 Pemalang, kini menjabat sebagai Kamad di MTsN 3. Sementara Sigit yang sebelumnya menjabat sebagai pelaksana pada Gara Syariah Kankemenag, kini menjabat sebagai Kaur TU MTsN 3.
“Dua orang sejoli yang menahkodai MTsN 3, saya minta tetap dibantu oleh Kepala yang lama, di bawah koordinasi Kepala Seksi Pendidikan Madrasah. Kepala Madrasah agar mendorong jajarannya untuk menelurkan ide-ide bagi kemajuan pendidikan,” kata Taufik.
Mengakhiri sambutannya, dia berpesan untuk melahirkan anak didik yang mempunyai empat sifat nabi yakni sidiq (benar), amanah (bisa dipercaya), fathonah (menyampaikan), dan tabligh (cerdas). Ketika anak didik sudah mempunyai keempat hal tersebut, ilmu akan mengikuti. (fi/rf)