Pati – Kepala Kankemenag Kabupaten Pati mewakili Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah memberikan pembinaan kepada jajaran Kemenag Kabupaten Pati dalam rangka memperingati Hari Amal Bakti Kementerian Agama Ke-72, bertempat di aula Kantor Kemenag Kabupaten Pati, Rabu (27/12).
Mengingat tempat yang tidak mencukupi, Kegiatan ini diikuti oleh 361 ASN dari 720 ASN Kemenag Kabupaten Pati, terdiri dari pejabat struktural, pejabat fungsional tertentu dan dan pejabat fungsional umum.
Kepala Kankemenag Kabupaten Pati, Akhmad Mundakir mengatakan, kegiatan pembinaan disiplin dan Pegawai ini sangatlah penting untuk dilakukan dalam rangka peningkatan kinerja dan sarana untuk menyampaikan berbagai perkembangan peraturan dan kebijakan yang ada dilingkup Kementerian Agama.
Lebih lanjut Mundakir memyampaikan tentang pentingnya disiplin dalam rangka mewujudkan visi dan misi kementerian agama, melalui pengaplikasian 5 Nilai Budaya Kerja Kementerian Agama.
KaKankemenag juga menekankan pentingnya melayani masyarakat dengan ramah. "Jajaran Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah merupakan perpanjangan tangan Menteri Agama. Untuk itu kita adalah Menteri Agama di Kabupaten Pati, yang harus aktif berpartisipasi dalam kegiatan agama dan keagamaan untuk menunjang program Pemerintah Kabupaten Pati.
Kita jangan pilih pilah dalam memberikan pelayanan, semua harus dilayani dengan baik sesuai SOP dan aturan. Ujarnya. Menurut Mundakir pelayanan dan berinteraksi sosial, Top Manager harus memiliki dan menguasai 3 Dimensi kepemimpinan dengan tidak mengesampingkan jiwa musyawarah dan koordinasi dalam memenegerial suatu organisasi.
Silahkan bekerja sesuai dengan porsi masing-masing dengan penuh integritas dan tanggungjawab, bahkan kita semua telah dilatih untuk jalankan itu, Tegas Mundakir.
Ditambahkannya, terkait pendidikan, marilah kita kembali mengaktifkan Tri Pusat Pendidikan. Karena pendidikan tidak akan berjalan mulus, apabila ke 3 unsur ini tidak seiring sejalan. Pengawasan siswa terhadap pengaruh negatif narkoba dan pergaulan bebas, jangan ada siswa madrasah yang keluyuran di saat PBM berlangsung. "Para guru harus mampu memberikan pendekatan batin dan pendekatan emosional. Gandeng siswa penuh kasih sayang, sehingga terbentuklah madrasah yang menjadi rumah kedua bagi peserta didik. Dalam meningkatkan pelayanan.kita," paparnya.(Athi’)