Musta’in Ahmad : Moderasi Beragama Adalah Warisan Para Ulama

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
* Kakankemenag Kab. Batang H.M. Aqsho sedang menyampaikan laporan kegiatan Moderasi Beragama

Batang – Untuk memberikan penguatan tentang pemahaman moderasi beragama bagi Penyuluh Agama Islam, Kemenag Kab. Batang menggelar itu selama dua hari di Sunrise Coffe dan Resto Depok Kandeman Batang pada Selasa-Rabu ( 14-15/06) . Hadir dalam pembukaan kegiatan itu Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, Kakankemenag Kab. Batang, Kasubag Tata Usaha, para Kasi, Penyelenggara Zakat Wakaf, Kepala KUA Kecamatan serta para Penyuluh Agama Islam .

Kakankemenag Kab. Batang H.M. Aqsho dalam laporannya menyampaikan selamat datang pada Kakanwil Kemenag Prov. Jawa Tengah yang telah hadir diacara itu disela-sela kesibukannya. Menurutnya momen ini sangat penting karena para Penyuluh dapat secara langsung mendengarkan pembinaan Kakanwil berkaitan dengan Moderasi Beragama.

“ Selamat Datang Bapak Kakanwil di acara ini, disela-sela kesibukan yang begitu padat masih dapat meluangkan waktu hadir di Batang,” kata H.M. Aqsho.

Selanjutnya dia memberi gambaran bahwa kondisi toleransi beragama di Batang cukup kondusif, tidak ada gerakan-gerakan masyarakat yang mengarah pada intoleransi.

“ Kami melaporkan bahwa di Kab. Batang kondisi toleransi beragama cukup kondusif tidak ada persoalan intoleransi yang ada di masyarakat, meskipun beberapa waktu lalu ada penangkapan teroris di beberapa tempat itu semua bukan orang Batang namun orang dari luar,” jelasnya.

Dia juga mengatakan para Penyuluh Agama Islam adalah garda terdepan Kementerian Agama sehingga diharapkan bisa terus mengkampanyekan moderasi beragama.

” Kerena sebagai garda terdepan maka para Penyuluh Agama harus perlu diadakan pembinaan dan penguatan moderasi beragama agar mampu menyampaikan pesan moderasi beragama kepada masyarakat,” ungkapnya.

* Tampak Kakanwil Kemenag Prov. Jawa Tengah sedang memberikan penguatan Moderasi Beragama pada Para Pejabat Kemenag Kab. Batang dan Penyuluh Agama Islam

Sementara itu Kakanwil Kemenag Jawa Tengah H.Mustain Ahmad dalam pembinaanya mengatakan bahwa moderasi merupakan sikap dan perilaku beragama yang perwujudanya adalah menguatnya komitmen kebangsaan dan mampu menerima perbedaan.

“Di dalam agama Islam sendiri ada berbagai pandangan,kelompok maupun organisasi, di agama lainpun juga begitu. Antar agama pastilah perbedaan itu makin kelihatan,” kata H. Musta’in Ahmad.

Oleh karena itu menurutnya, kita sebagai warga negara dan umat beragama tidak perlu risau terhadap perbedaan itu sebab perbedaan itu adalah rahmat.

” Salah satu tanda sebuah bangsa yang dewasa adalah mereka yang bisa hidup bersama orang yang tidak sama,” katanya.

Dia berharap keberlangsungan moderasi beragama harus terus dikuatkan sehingga nilai-nilai ajaran agama bisa berjalan dengan baik.

” Sebab moderasi beragama itu adalah warisan para ulama sehingga wajah beragama kita itu menjadi tampak sebagaimana ketika agama itu pertama kali lahir,” tegasnya.

Dia juga menggambarkan setidaknya ada empat ciri moderasi beragama yang harus terus dipupuk yaitu sikap toleran, mampu menerima perbedaan, anti kekeraran dan mampu menerima kearifan lokal. ( Tim Multimedia Pokjaluh/Zy_humas/rf )