Penguatan Moderasi Beragama Berbasis Keluarga Maslahah

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Surabaya (Humas) – Kakanwil Kemenag Prov. Jateng Musta’in Ahmad beserta Kakanwil se – Jawa mengikuti Program Penguatan Moderasi Beragama Berbasis Keluarga Maslahah yang di gelar oleh Kanwil Kemenag Prov. Jatim. Kegiatan berlangsung di UPT Asrama Haji Surabaya, Senin (12/12) dengan menggandeng sejumlah ormas di Jatim.

Program ini dirilis oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Kegiatan ini di hadiri pula oleh Rois Am PBNU KH. Miftahul Akhyar, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, para Staf Khusus, Kakanwil Kemenag se Jawa, Sekjen PBNU Saifullah Yusuf serta sejumlah Rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se Jawa Timur, dan Kepala UPT Asrama Haji.

Penguatan moderasi beragama ini digelar dalam rangka menyukseskan dan mengimplementasikan salah satu program prioritas.

Kementerian Agama (Kemenag) di Jawa Timur, yaitu Penguatan Moderasi Beragama. Digelar di Asrama Haji Embarkasi Surabaya, hadir tidak kurang dua ribu peserta.

“Seluruh program di Kementerian Agama harus dipastikan bermanfaat dan memberikan maslahah. Dahulu, ada program Keluarga Berencana, ada Posyandu yang menurut saya luar biasa dampaknya bagi keluarga. Nah saat ini kita akan membuat program Keluarga Maslalah, yang di dalamnya ditambahkan penguatan tentang hak-hak kewarganegaraan,” kata Menag H. Yaqut Cholil Qoumas atau yang akrab disapa Gus Men dalam sambutan pembukaan Penguatan Moderasi Beragama Berbasis Keluarga Maslahah.

Ia meminta kepada seluruh jajarannya, untuk terlibat aktif dalam upaya pembentukan keluarga maslahah. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menjalin sinergi dan jejaring komunikasi dengan ormas Islam.

Menurut Gus Men, setidaknya ada empat dimensi yang perlu diperhatikan dalam menjalin sinergi. Pertama, jumlah kerjasama yang dilakukan “Semakin banyak kerja samanya, maka akan semakin banyak pesan yang tersampaikan kepada masyarakat,” tuturnya.

Kedua, ruang lingkup geografis kerja sama dan aktivitas yang dilakukan harus memperhatikan sumber daya yang tersedia. Ketiga, tingkat kecanggihan kerja sama “Ini penting. Agar kegiatan kerja sama berjalan baik, harus didukung dengan perkembangan teknologi informasi. Bikin aplikasi yang bisa memudahkan kerja. Sehingga, kerja sama yang dijalin tidak manual dan konvensional.

Keempat, tingkat penerimaan. Program Penguatan Moderasi Beragama Berbasis Keluarga Maslahah harus benar-benar sampai ke bawah dan harus dirasakan masyarakat secara luas.

Dikesempatan yang sama, Musta’in Ahmad selaku Kakanwil Kemenag Prov. Jateng dengan adanya penguatan moderasi beragama berbasis keluarga maslahah ini di harapkan bisa tercipta keluarga yang harmonis di kehidupan rumah tangga. (D/Rf)