Penyuluh Agama Islam Berinovasi Membuat Alat Pengukur Arah Kiblat Sendiri

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Batang­- Salah satu layanan KUA Kecamatan pada masyarakat adalah membantu dalam menentukan arah kiblat secara tepat. Dalam layanan itu KUA harus memiliki perangkat ukur yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan. KUA Kecamatan Subah Kabupaten Batang contohnya hanya memiliki satu alat pengukur arah kiblat sementara permintaan masyarakat untuk mengukurkan arah kiblat baik masjid atau mushola cukup banyak. Untuk itu salah satu Penyuluh Agama Islam Non PNS Gunawan pada Kamis (11/05) kemaren memperkenalkan karya inovasinya dengan membuat alat untuk mengukur kalibrasi yang disebut dengan kalibrasi istiwa’aini.

Menurut Gunawan arah qiblat adalah sangat urgen karena mengait dengan ketepatan arah shalat, maka penentuan arah itu harus hati-hati agar salah satu syarat salat itu terpenuhi.

“ Saya meyakini bahwa arah qiblat itu sangat penting baik untuk mengarahkan shalat juga mengarahkan kuburan dengan demikian alat untuk mengukur itu sangat urgen karena banyak permintaan masyarakat tentang itu, sementara KUA Kecamatan Subah hanya memiliki 1 alat ukur, maka saya mencoba membuat alat kalibrasi itu agar dapat membantu para penyuluh agama Islam melaksanakan permintaan dari masyarakat,” jelas Gunawan.

Dia juga menegaskan bahwa alat kalibrasi istiwa’aini ini lebih simple penggunaannya dan memiliki ketepatan sasaran yang dapat dipertanggungjawabkan karena didalamnya ada kompas yang terpasang disitu.

“ Saya telah menguji beberapa kali alat itu dan sangat tepat atau sama hasil bidikannya dengan alat yang telah ada sebelumnya sehingga alat ini dapat membatu bila ada permintaan masyarakat untuk menentukan arah qiblatnya,” tegasnya.

Sementara itu Kepala KUA Kecamatan Subah H. Jaenudin menanggapi tentang inovasi salah satu penyuluh agama Islamnya menyatakan dukungan dan salut padanya. Menurutnya memang KUA Kecamatan Subah memiliki keterbatasan peralatan untuk menentukan arah kiblat sementara permintaan masyarakat cukup banyak.

“ Saya menyampaikan terimakasih pada Penyuluh Agama Islam yang telah berinovasi dalam melaksanakan kepenyuluhannya salah satunya pembuatan alat kalibrasi istiwa’aini itu, alat itu sangat membantu untuk menentukan arak qiblat, karena memang keterbatasan peralatan yang dimiki oleh KUA,” kata H.Jaenudin.

Dia juga mengungkapkan bahwa fihaknya akan selalu mendampingi saat para penyuluh agama Islam akan mengukur arah qiblat permintaan dari masyarakat.

“ Saya akan mendampingi saat penyuluh agama islam melakukan pengukuran arah qiblat pada masyarakat, dan memastikan bahwa semua layanan KUA itu gratis termasuk dalam pengukuran arah qiblat,” ungkapnya.

Sedangkan coordinator penyuluh agama islam Kecamatan Subah Hj. Purwaningsih dalam tanggapanya menyampaikan terimakasih atas inovasi penyuluh agama islam sehingga bisa menciptakan alat untuk menentukan arah qiblat secara mudah.

“ Alat ini akan sangat membantu kita untuk menentukan arah qiblat sesuai permintaan masyarakat, alat ini cukup praktis digunakan, untuk itu saya menyampaikan terimakasih dan akan menambah semangat kita bila ada permintaan masyarakat untuk menentukan arah qiblat,” jelasnya. (Gunawan/Zy_humas/rf)