Purbalingga – Simulasi Manasik Haji yang dilakukan siswa Taman Kanak-kanak mengandung aspek pendidikan yang lengkap. Banyak hal yang dapat diperoleh peserta di antaranya aspek kognitif, pembentukan karakter, motorik maupun kegiatan fisiknya. Sehingga gebyar Manasik Haji sangat tepat dilakukan oleh anak-anak yang masih belia. Hal tersebut disampaikan Korwilcam Dinas Pendidikan Kecamatan Kertanegara, Hardoyo di Lapangan Desa Kasih Kecamatan Kertanegara dalam kegiatan Simulasi Manasik Haji bagi Siswa TK Pertiwi se-Kecamatan Kertanegara, Rabu (17/10).
“Walaupun para siswa ini terlihat seperti bermain-main tapi ini akan membekas dan akan terus tertanam di alam bawah sadarnya dan akan mendorong energi positif ketika anak-anak ini nantinya berkembang dewasa,” ungkap Hardoyo.
Penyuluh Agama Islam Kecamatan Kertanegara, Sri Mulyati menjelaskan, dirinya mendapat kepercayaan untuk menjadi narasumber dan membimbing langsung kegiatan tersebut.
“Menurut Ketua IGTKI, Dwi Isnenti kegiatan ini merupakan program tahunan yang dimaksudkan untuk memberikan bekal kelak anak-anak dewasa. Alhamdulillah, pada tahun ini saya mendapatkan kepercayaan sebagai narasumber untuk membimbing 334 siswa dari 15 lembaga yang mengikuti kegiatan ini,” jelasnya.
Ditambahkannya, sehubungan peserta kegiatan merupakan anak-anak usia dini para pembimbing kegiatan harus benar-benar bersemangat dan penuh perhatian dalam mengajak mereka mempraktikkan simulasi manasik haji. Dengan dukungan alat peraga yang dipinjamkan Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kertanegara kegiatan manasik berlangsung semarak. Layaknya pelaksanaan ibadah haji sesungguhnya, peserta digiring perkloter untuk mengikuti tahapan demi tahapan dalam berhaji. Namun karena belum memahami sepenuhnya, guru-guru pendamping pun dengan ikhlas harus turut membimbing dan mengarahkan para siswanya.
Usai kegiatan para orang tua dengan senang menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ketua Panitia, Khomsiyatin atas penyelenggaraan kegiatan yang telah menjadi salah satu bekal putra-putri mereka. (sar/gt)