Perhelatan Puncak Acara HUT ke- 77 PGRI dan HGN Tahun 2022 Tingkat Nasional Digelar Di Semarang

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang (Humas)- Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menginjak usia 77 tahun. Hari ini, Sabtu (3/12) digelar perhelatan apik Puncak Acara HUT ke- 77 PGRI Tahun 2022 Tingkat Nasional di Kota Semarang, tepatnya di Marina Convention Center (MCC). Giat ini juga digelar sebagai momen memperingati Hari Guru Nasional yang jatuh pada 25 November setiap tahunnya.

Dihadapan Presiden Joko Widodo, Kakanwil Kemenag Prov. Jateng Musta’in Ahmad berkesempatan untuk mempimpin doa dalam perhelatan besar tersebut. Sedangkan Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah sampaikan tidak ada keuntungan yang melebihi besarnya keberadaan para guru dalam sambutan selamat datangnya pada seluruh hadirin yang menyesaki gedung pertemuan tersebut.

“Yang mesti kita sadari saat ini ialah dunia pendidikan bukan sekedear ruang untuk mencetak karyawan, dunia pendidikan adalah ruang terbesar untuk mengangkat derajat kemanusiaan. Dan pada titik inilah peran guru sesungguh yang haru memahami potensi kemanusiaan yang terbesar pada setiap siswa,” imbuh Ganjar.

Unifah Rosyidi Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia sampaikan laporan atas berlangsungkan gelaran hari ini. Dirinya menyampaikan sebanyak 5000 hadirin menyesaki gedung MCC bahkan membludak hingga tenda-tenda diluar gedung. Bulan November dipenuhi dengan kegiatan PGRI diseluruh pelosok negeri maka mulai tahun ini, November akan dicanangkan sebagai Bulan Bhakti Guru.

“PGRI sebagai rumah besar bagi guru, tenaga kependidikan, dosen negeri dan swasta, baik dibawah naungan Kemendikbud maupun Kemenristekdikti adalah bagian dari PGRI. Melalui kesempatan ini kami memohon kepada Bapak Presiden serta pemimpin-pemimpin selanjutnya untuk selalu memberikan perhatian dan sayang kepada mereka,” tutur Unifah.

Hadir juga Nadiem Anwar Makarim Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia pada Kabinet Indonesia Maju atau yang akrab disapa dengan Mas Mentri sampaikan bahwasanya Kurikulum Merdeka yang didesign khusus oleh Guru dan untuk Guru. Serta adanya program Guru Penggerak yang berfokus pada mempersiapkan generasi baru pemimpin pembelajaran. Kini telah ada 50.000 Guru Penggerak diseluruh Indonesia. Adanya beasiswa khusus untuk Guru supaya dapat melanjutkan studinya dikampus-kampus kelas dunia. Antusiasnya dalam menyampaikan seluruh hal diatas disambut tepuk tangan meriah oleh seluruh hadirin yang ada. (ps/rf)