081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

Search
Close this search box.

Peringatan Sumpah Pemuda Momentum Penanaman Karakter Siswa

Purbalingga – Peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober harus dijadikan sebagai momentum bagi madrasah untuk meningkatkan semangat siswa dalam belajar dan meraih prestasi. Termasuk di dalamnya menanamkan karakter patriotisme dan nasionalisme dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Purbalingga, Adi Yuwono dalam sambutannya pada Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda Tahun 2018 tingkat madrasah di MIM Penaruban, Kaligondang, Senin (29/10).

Selain menyampaikan penanaman semangat nasionalisme pemuda kepada para siswa, Adi Yuwono juga melepas kontingen Tapak Suci yang akan berlaga di Tegal 2-3 Nopember mendatang. Selain itu ia yang juga Ketua Pengurus Askab PSSI Kabupaten Purbalingga memberikan spirit kepada Kontingen Sepak Bola dan Tim Senam madrasah tersebut. Kedua tim olah raga tersebut akan berkompetisi di Lapangan Kaligondang 3 Nopember mendatang pada event olah raga tahunan tingkat kecamatan yang digelar KKG-MI Bidang Pendidikan Jasmani.

“Kami harapkan para siswa bisa membawa prestasi demi nama harum madrasah. Namun sportivitas dan moral serta karakter siswa madrasah yang baik harus tetap dijunjung tinggi,” pesannya.

Kepala MIM Penaruban, Siti Nurlaely menuturkan upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda yang digelar di halaman madrasahnya diikuti 250 siswa serta 15 orang guru/karyawan. Meski dilaksanakan secara sederhana namun upacara berlangsung khidmat.

“Terlebih dalam upacara tersebut Pak Adi menyerahkan bantuan pribadi kepada madrasah kami berupa 1 set alat musik kenthongan atau lebih dikenal dengan Thek-thek. Alat musik tersebut tentunya akan digunakan oleh para siswa dalam kegiatan ekstra kurikuler,” tutur Laely.

Laely berharap dengan adanya alat kesenian tradisional tersebut para siswa bisa menggali bakat dan potensinya di bidang kesenian.

“Dengan bantuan alat kesenian tradisional Thek-thek tersebut jenis ekstra kurikuler kesenian di madrasah kami menjadi bertambah, karena semula hanya drumband dan hadroh,” pungkas Laely. (sar/gt)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Skip to content