Perwakilan DWP Kemenag Kota Semarang Ungkap Paparan Bintal

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kota Semarang (Humas) – Jumat (20/10/2023), Sriwahyuningsih selaku Pengurus Bidang Ekonomi DWP Kemenag Kota Semarang mengikuti Bintal Rohani Kristen yang diselenggarakan oleh DWP Kota Semarang di Balaikota Semarang.

Selepas mengikuti kegiatan, Sri melaporkan notulensi Bintal kepada Ketua DWP Kemenag Kota Semarang beserta jajarannya melalui whatsapp group. “Ada beberapa potensi seorang isteri/ibu merusak keluarganya sendiri, diantaranya kata-kata kasar atau sarkastik, harapan yang tidak realistis, mengkritisi di depan umum, membatasi pernyataan kasih sayang dan intimidasi, tidak menghargai pribadi dan pendapat anggota keluarga, dominan dan merasa paling benar, sulit merasa senang, tampak muram, dan tidak setia,” terangnya.

Sriwahyuningsih juga mengatakan, dalam Bintal, pemateri mengajak peserta kegiatan untuk melakukan introspeksi diri, apakah dirinya menjadi wanita yang merusak, merobek, atau membangun. “Pendeta Helen mengajak kami untuk membandingkan pernikahan yang berpusat pada Kristus. Menurutnya, tunduk kepada suami adalah perintah mutlak, tidak harus menunggu suami tunduk kepada Tuhan,” ujarnya.

Sriwahyuningsih melanjutkan hasil notulensinya. “Tunduk kepada suami, dengan pengharapan yang kuat kepada Allah. Kerinduan yang demikian membawa dampak perubahan yang indah, suami dimenangkan oleh kesalehan isteri, yang memberikan keteladan iman seperti, mendoakan, memaafkan, menolong, dan lain sebagainya. Selain itu membiasakan untuk beribadah bersama, memutuskan bersama, dan berkomunitas,” sambungnya.

Pada bagian selanjutnya, ia mengatakan, ada 3 tingkatan kualitas istri. “3G, good yaitu baik atau standar, great yaitu lebih dari sekedar baik yaitu tingkatan yang lebih tinggi, dan godly yang merupakan tingkat tertinggi karena mencerminkan kasih Ilahi,” ungkapnya.

Terakhir, Sriwahyuningsih menyampaikan catatan Bintal hari itu. “Mari jangan saling meruntuhkan satu dengan yang lain, tetapi bangunlah satu dengan yang lain. Putuskan untuk membuat kehidupan seseorang menjadi lebih baik bukan lebih pahit, sebagaimana kutipan yang disampaikan Lisa Ebersole Dempsey,” pungkasnya.(Sri/Nba)