Purbalingga – Seluruh komponen masyarakat harus berusaha untuk menciptakan suasana Pilkada yang damai dan menggunakan hak pilih sesuai dengan hati nurani masing-masing. Hal tersebut dikemukakan Iptu Widyastuti, Kaur Bin Ops Sat Binmas Polres Purbalingga kepada para peserta Focus Group Discussion (FGD) di Aula Sapta Bakti Kecamatan Bobotsari, Kamis (25/01).
Kegiatan yang menghadirkan perwakilan guru TPQ dan Penyuluh Agama Islam Fungsional maupun Penyuluh Agama Islam Non PNS sejumlah 60 orang ini diselenggarakan dalam rangka menanamkan jiwa nasionalisme kepada generasi muda melalui pendidikan pendahuluan bela negara. Selain itu juga untuk meningkatkan toleransi serta menciptakan suasana damai jelang tahun politik 2018.
“Sedianya Bapak Kapolres sendiri yang akan hadir dalam acara ini, akan tetapi saat ini Beliau bersama dengan Bapak Bupati dan pejabat lainnya sedang menghadiri kegiatan Festival Panglima Besar Soedirman di Rembang,” ungkap Iptu Widyastuti di awal sambutannya.
Ia menambahkan bahwa kegiatan tersebut merupakan salah satu bagian dari tugas POLRI yaitu melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat. Dan salah satu dari tugas Sat Binmas adalah melaksanakan pembinaan dan penyuluhan.
Selain itu ia juga menjelaskan kepada para peserta tentang berbagai terobosan baru yang telah dilakukan POLRI seperti telah diluncurkannya berbagai program aplikasi pelayanan masyarakat berbasis elektronika atau yang dikenal dengan SMILE POLICE (Sistem Informasi Layanan Elektronik Kepolisian). Di antaranya aplikasi Pannic Button, E-Complaint dan SKCK On-line.
Kanit Bin Polmas Polres Purbalingga, Aiptu Mardiyono menjelaskan bahwa kegiatan FGD tersebut dilaksanakan dengan dana APBN melalui DIPA Polres Tahun 2018. Sedangkan Narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan tersebut adalah pembicara dari Kodim 0702 dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalngga.
“ Untuk materi Pendidikan Pendahuluan Bela Negara kami hadirkan Pasi Intel Kodim 0702, Kapten Arm Khasan. Sedangkan untuk materi Toleransi, Negara Bangsa dan Radikalisme dalam Perspektif Islam kami hadirkan Mukhlis Abdillah, S.Ag. MH, Kasi Bimas Islam Kankemenag Kabupaten Purbalingga,” jelasnya.
Forum Diskusi Terarah
Usai pemaparan materi dilanjutkan diskusi. Menanggapi pertanyaan Surati, salah satu guru TPQ di Bobotsari tentang Islam seperti apa yang seharusnya diajarkan kepada generasi muda, Mukhlis Abdillah menjelaskan bahwa Islam rahmatan lil’alamin-lah yang seharusnya diajarkan. Karena ajaran tersebut selain sesuai dengan Al Quran dan Al Hadits juga sangat cocok dengan karakteristik dan nilai-nilai bangsa Indonesia yang tercipta dengan beragam perbedaan suku bangsa, bahasa maupun budayanya.
“ Islam rahmatan lil’alamin mengedepankan sikap tawasuth, tasamuh, ta’adul dan tawazun . Sikap moderat, toleran, adil dan seimbang sangat dibutuhkan di kalangan masyarakat yang majemuk dengan beragam karakteristik,”jelas Mukhlis.
Sedangkan menanggapi pertanyaan Ketua Badan Koordinasi TPQ Kecamatan Bobotsari, Mohamad Inda tentang bekal generasi muda agar tidak mudah terjerumus ke dalam tindakan yang melanggar hukum, Kapten Arm Khasan menyarankan agar para orang tua termasuk guru TPQ membekali anak-anak dan generasi muda dengan ilmu agama dan ilmu pengetahuan yang cukup dengan dasar cinta Tanah Air yang kuat semenjak dini. (sar/gt)