Purbalingga – Kantor Kementerian Agama dan Sekretariat Daerah Pemerintah Daerah Kabupaten Purbalingga mengadakan Pawai Taaruf Jelang Bulan Suci Ramadhan yang merupakan Program Tahunan Pemerintah Daerah Kabupaten Purbalingga. Di tahun 2017 kegiatan Pawai Taaruf Jelang Bulan Suci Ramadhan mengambil tema “Puasa Sebagai Benteng Untuk Menjaga Kerukunan dan Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Kegiatan yang berlangsung sangat meriah menampilkan salah satunya grup Drumb Band dari MTs Muhammadiyah 03 Bandingan, Kecamatan Kejobong Purbalingga sebagai peserta pembuka Kegiatan Pawai Taaruf.
Ketua Panitia Kegiatan, Imam Wahyudi dalam laporannya saat acara pembukaan kegiatan yang dilaksankan Kamis (25/05) di Jalan Lingkar Alun-alun Purbalingga menyampaikan penjelesan bahwa kegiatan diikuti oleh perwakilan dari 18 Kecamatan di Kabupaten Purbalingga.
“Kegiatan diikuti oleh 18 kontingen kecamatan sebanyak kurang lebih 10.080 peserta yang terdiri dari perwakilan santri TPQ, santri Madrasah Diniyah, Pondok Pesantren, SMP, MTs, MA, SMA dan grup Kesenian Hadroh,” jelas Imam.
Selanjutnya seusai menyampaikan laporan, dia juga menyampaikan permohonan agar bupati berkenan melepas pawai taaruf. “Selanjutnya mohon pada kesempatan ini, kepada bapak bupati untuk berkenan melepas secara resmi pawai taaruf 1438 Hijriah,” lanjutnya.
Bupati Purbalingga, Tasdi saat melepas peserta Pawai Taaruf memberikan sambutannya secara singkat. “Dengan mengucap Bismillahirrohmaanirrohiim, saya bupati Purbalingga melepas pawai taaruf dalam rangka menghadapi bulan suci Ramadhan 1438, demikian terima kasih,” ucap Bupati sembari melepas peserta pawai.
Plt. Kepala Kantor Kemenag Purbalingga, Ahmad Muhdzir saat ditemui seusai menyampaikan evaluasi kegiatan Pawai Taaruf di Ruang Seksi Bimas menjelaskan bahwa kegiatan taaruf adalah siar Islam.
“Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan mengapa kita mengadakan pawai taaruf sebagai siar Islam untuk masyarakat Purbalingga tentang datangnya bulan suci Ramadhan, akan tetapi berbarengan juga dengan hari kenaikan Isa Almasih, dimana umat yang lain juga sedang menjalankan ibadahnya, maka kita mengambil tema Puasa Sebagai Benteng Untuk Menjaga Kerukunan dan Keutuhan NKRI, di mana kita menginginkan bahwa makna Puasa itu untuk menjaga nafsu kita, menjaga diri kita dari sifat-sifat permusuhan,” jelas Muhdzir
Selanjutnya dia menambahkan bahwa kegiatan berjalan sukses. “Secara keseluruhan pelaksanaan berjalan dengan lancer, sukses dan mendapat apresiasi yang baik dari masyarakat.” tambahnya. (sf/gt)