Purbalingga – Perubahan tidak akan terjadi tanpa adanya usaha ke arah terjadinya perubahan tersebut. Seluruh ASN diharapkan memperoleh penekanan untuk berpikir lebih positif, berperilaku lebih kreatif dan berkarya lebih kompetitif. Hal tersebut disampaikan Siti Mudrikah mewakili peserta, dalam kesan pesannya pada kegiatan penutupan Diklat Revolusi Mental Bagi Madrasah di Wilayah Kerja Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga di Aula Lantai II, Sabtu (14/07).
Mudrikah berharap kegiatan diklat seperti yang baru dilaksanakan tidak hanya dilaksanakan pada tahun ini saja. Seluruh ASN diharapkan ada penekanan untuk berperilaku lebih kreatif, berpikir lebih positif dan berkarya lebih kompetitif.
Kepala Kankemenag Kabupaten Purbalingga, Karsono menekankan agar ASN yang telah mengikuti diklat dapat menunjukkan manfaat atau nilai lebih dari kegiatan tersebut. “Peserta kegiatan ini merupakan perwakilan, tidak semua orang mendapatkan kesempatan. Jadi harus ada bekasnya. Jangan sampai diklat apapun diikuti, tetapi tidak ada bekasnya sama sekali,” tandas Karsono.
Karsono menguraikan beberapa manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan yang dilaksanakan 9-14 Juli tersebut. “Pertama menumbuhkan inspirasi untuk menyempurnakan apa yang kita kerjakan. Kedua, menguatkan peradaban kita dalam pendidikan di madrasah. Ketiga, menghasilkan wajah yang futuristik,” ungkapnya.
Sementara itu, Sholihin mewakili Balai Diklat Keagamaan Semarang memberikan apresiasi atas antusiasme para peserta yang telah mengucapkan ikrar Revolusi Mental di awal kegiatan secara bersama-sama, menyampaikan kesan pesan dan testimoni. Termasuk tingkat responsifitas peserta yang tinggi selama mengikuti kegiatan tersebut.
Usai pembacaan doa oleh perwakilan Pengawas, DDWK yang diikuti oleh 35 peserta dari unsur Pengawas, Guru, Kepala Madrasah dan penyelenggara pendidikan di lingkungan Kankemenag Kabupaten Purbalingga tersebut ditutup secara bersama-sama. (sar/gt)