Road Show Perawatan Jenazah Bersama PAI Kec. Jatipuro

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Karanganyar (Humas,  Merawat jenazah orang yang sudah meninggal merupakan kewajiban yang harus dilakukan setiap muslim. Islam mengajarkan beberapa tata cara yang harus dipenuhi saat merawat jasad orang yang sudah meninggal. hukum mengurus jenazah adalah fardhu kifayah. Oleh sebab itu, tata cara mengurus jenazah perlu diketahui setiap muslim.

Jum’at siang, (29/09/2023) dimulai pukul 13.00 WIB bertempat di Masjid Miftakhul Jannah Bandul Desa Jatiroyo, Takmir Masjid mengadakan kajian tentang perawatan Jenazah terutama Jenazah perempuan. Kajian yang mengambil tema terkait dengan tanda-tanda kematian dan perawatan jenazah perempuan ini terbuka untuk masyarakat umum bagi kaum perempuan, tidak menutup kemungkinan juga bagi laki-laki. Acara yang di pandu oleh Abdul Rokhim mengundang narasumber dari Penyuluh Agama Islam Kecamatan Jatipuro, dan turut hadir pula bapak Kepala KUA.

Sebagai pemateri yaitu Romlan, S.Ag Penyuluh Agama Islam Non ASN, menurutnya jika mayatnya perempuan sebaiknya yang merawat jenazahnya juga perempuan.

“Untuk itu saya memberikan motivasi kepada ibu-ibu untuk tidak takut dalam kegiatan perawatan jenazah, Setidaknya ada empat kewajiban yang harus dilakukan setiap muslim terhadap orang yang telah meninggal dunia, antara lain seperti memandikan jenazah, mengkafani, mensholatkan, dan mengubur nya dengan layak. Dalam pelaksanaannya,setiap muslim dianjurkan untuk menerapkan sesuai sunnah yang telah ditentukan,“ katanya dalam mengawali materi kegiatan.

Kajian yang diawali dengan paparan materi tanda-tanda kematian yang umum terjadi oleh manusia berjalan dengan sangat dinamis dan santai. Setelah paparan materi, dilanjutkan dengan melakukan praktik merawat jenazah. Banyak audience yang melontarkan pertanyaan terkait dengan tata cara merawat jenazah secara islami yang dapat menambah wawasan para peserta. Tak hanya itu, diskusi tambah menarik dengan pertanyaan yang berbau mitos dan tradisi masyarakat tertentu dalam merawat jenazah orang yang telah meninggal.

Ketua Takmir Masjid Mardhani berharap dengan adanya kajian tentang perawatan jenazah khususnya perempuan ini bisa memberikan manfaat bagi kehidupan bermasyarakat. “Harapan kami setelah diadakan kajian perawatan jenazah dan praktik langsung perawatan jenazah ini, akan muncul kesadaran diri dari masyarakat untuk membantu sesama dalam merawat jenazah terutama dalam memandikan jenazah dan mengkafani. Tidak hanya itu saja, kami optimis dari sini, peserta mau dan bersedia untuk melaksanakan rukti jenazah khusus bagi kaum perempuan,” lanjut Mardhani.

“Kajian Road Show perawatan jenazah (tanda-tanda kematian dan perawatan jenazah perempuan-red) merupakan program penyuluh agama Islam Kec.Jatipuro berawal dari keprihatinan atas minimnya relawan dalam merawat jenazah khususnya perempuan di masyarakat sekitar,” terang Kepala KUA.

“Merawat jenazah sebenarnya lebih utama dilakukan oleh keluarga, dalam memandikan dan seterusnya. Namun kebanyakan ada yang tidak berani ataupun minim pengetahuan secara syariat islam. Maka perlu dibantu oleh tetangga kanan kiri. Tentunya kalau jenazah nya laki-laki maka yang membantu adalah laki-laki kecuali mahramnya, pun demikian sebaliknya,” lanjut Kepala KUA. (Ida/Sua)