Purbalingga – Tak mau kalah dengan seksi-seksi lainnya dalam melakukan sosialisasi Gerakan 5M, Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga melakukan kunjungan sosialisasi secara marathon ke 20 titik lokasi yang terdiri atas Madrasah Diniyah (Madin) dan Pondok Pesantren (Pontren) beberapa waktu lalu.
Kasi PD Pontren Kholidin dalam keterangannya Rabu (3/3/2021) menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut Instruksi Menteri Agama RI No. 01 tahun 2021, tentang gerakan sosialisasi penerapan protokol kesehatan 5M.
“Kami telah melakukan kunjungan sosialisasi ke 20 titik lokasi di wilayah Purbalingga, yang terdiri dari Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, ke 20 titik lokasi tersebut adalah Pontren Nurul Huda Kutasari, Pontren An-Nahl Kutasari, Pontren Al Itqon Jambudesa Karanganyar, PPTQ BUQ Darul Fadilah Dawuhan Pakuncen, Pontren Irsyadut Thulab Limbuk-Kertanegara, Pontren Al-Ikhlash Aqshol Madinah Majapura – Bobotsari, Pontren Mamba’ul ‘Ulum Tunjungmuli, Pontren Al-Khoeriyah Tunjungmuli, Pontren Madani Tunjungmuli, Pontren Miftakhul ‘Ulum Bantarbarang Rembang, Pontren Darussalam Kejobong, PPMTQ Darussalam Slinga, Pontren Minhajut Tholabah Kembangan, Pontren Darul Abror Kedungjati, Pontren Al Fu’uyun Cipawon, Madin As Salam Merden, Madin Al-Hikmah Tlahab Kidul, Madin Al-Hidayah Kutawis, Madin Darul Muflikhin Sokanegara dan Madin Mi’rojul ‘Ulum Kutabawa.
Kholidin menjelaskan, kegiatan sosialisasi tersebut bertujuan melengkapi protokol kesehatan pencegahan penyebarluasan Covid-19 di masyarakat yang semula 3M (Memakai masker, Mencuci tangan dengan sabun dan Menjaga jarak), menjadi 5M,
“Penambahan protokol kesehatannya ditambah dengan 2M lagi, yaitu Menjauhi kerumunan dan Membatasi mobilitas serta interaksi,” jelasnya.
Menurut Kholidin, selain melakukan sosialiasi tim PD Pontren juga mengevaluasi situasi dan kondisi di lingkungan Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah yang dikunjungi. Seperti menanyakan seputar penerapan protokol kesehatan dan kondisi di lingkungan tersebut agar lebih tertib dan taat terhadap protokol kesehatan.
“Untuk lembaga pendidikan keagamaan seperti Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah, saya yakin tidak kurang. Apalagi bila upaya dalam hal taat protokol yang dihimbaukan pemerintah dijalankan dengan maksimal, pasti akan lebih cepat menekan pandemi ini untuk segera berakhir,” ungkapnya optimis.
Kholidin berencana untuk terus melakukan sosialisasi serupa ke lembaga-lembaga keagamaan dan lembaga pendidikan keagamaan yang berada di bawah kewenangannya. (rilih/sar/bd)