Tekan Angka Kasus Covid-19 Jelang Hari Raya, KUA di Pati Gelar Sosialisasi di Ratusan Tempat Ibadah

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Pati – Merespon lonjakan kasus Corona Virus Desease (Covid-19) jelang hari raya Idul Fitri 1442 H/ 2021, KUA Kecamatan Jakenan Pati kerahkan Penyuluh Agama Islam untuk sosialisasikan panduan ibadah ramadhan dan Idul Fitri di Masa Pandemi. Sosialisasi akan dilakukan ke ratusan tempat ibadah di Jakenan.

Mashuri Santoso, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Jakenan mengatakan, gerakan ini diinisiasi oleh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pati dan serentak akan dilakukan di 21 Kecamatan se KAbupaten Pati. Di Jakenan, aksi sosialisasi akan menyasar ke 46 masjid dan 239 mushola.

“Penyuluh PNS dan Non PNS kita kerahkan untuk jalin komunikasi dan lakukan penyuluhan di takmir masjid mushola setempat. Selanjutnya kita pantau kegiatan ibadahnya. Pelaksanaan zakat fitrahnya, takbir raya, dan pelaksanaan sholat idul fitri,” ujar Mashuri kepada Humas Kemenag usai rapat koordinasi interen KUA dan FKPAI, Rabu (5/5/21).

Taufik Muhammad Nur, Penyuluh Agama Fungsional Kecamatan Jakenan menambahkan selain menyasar takmir pihaknya juga akan lakukan koordinasi dengan Kepala Desa, Bintara Pembina Desa (Babinsa), dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) setempat.

“Pada prinsipnya kita jangan terjebak di ruang idealis, artianya jangan picu konflik dengan desa binaan karena isu virus Corona ini sangat rawan. Edaran dari kemenag cukup disampaikan, penentu keputusan tetap pemangku wilayah,” imbauTaufik kepada para penyuluh saat rapat.

Penyuluh KUA Jakenan berjumlah 9 orang, terdiri dari 1 penyuluh fungsional (PNS) dan 8 penyuluh NON PNS, dan mulai bergerak sejak Kamis, (6/5/21).

Masing-masing penyuluh akan sosialisasikan teknis pelaksanaan ibadah pada masa pandemi di wilayah binaan masing-masing.

“Kita realistis mas, waktu kita terbatas sementara jumlah mushola yang ratusan. Target kita minimal semua masjid jami' yang menyelenggarakan sholat ied dan takbir raya bisa kita sosialisasi. Yang lain biar menularkan ke takmir yang lain,” ujar Maryam, ketua Forum Penyuluh Agama Islam (FKPAI) Jakenan Pati.

Di lapangan para penyuluh akan sampaikan beberapa panduan ibadah seperti; sholat fardhu lima waktu, tarawih, witir , tadarus alquran, peringatan nuzulul quran dan itikaf dengan pembatasan jumlah kehadiran maksimal 50?ri kapasitas masjid mushola dengan menerapkan protokol kesehatan. Pengajian, ceramah, kultum, khutbah jumat paling lama 15 menit.

Kegiatan pengumpulan dan penyaluran zakat fitrah memperhatikan protokol kesehatan. Tabir malam 1 syawal dilakukan di masjid atau mushola di daerah kategori risiko rendah (zona kuning) dan daerah aman (zona hijau) penyebaran covid-19.

Selain sosialisasi ke 9 penyuluh juga mengemban misi mendata profil seluruh takmir masjid mushola di Jakenan. Dalam waktu dekat profil tersebut akan dibuatkan group WA, sebagai sarana koordinasi dan menentukan inovasi-inovasi keagamaan di Jakenan. (aw/at)