081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

Search
Close this search box.

Tingkatkan Mutu SDM MIMPena Gelar In House Training

Purbalingga – Ketidaksiapan sekolah / madrasah menyelenggarakan pembelajaran daring (online) pada umumnya disebabkan oleh keterbatasan sumber daya. Infrastruktur, kompetensi guru dan finansial menjadi kendala utama selain kemampuan ekonomi orang tua/wali murid yang terbatas. Hal tersebut disampaikan Pengawas Madrasah Kecamatan Kaligondang Suriyah melalui aplikasi zoom meeting kepada para guru MIM Penaruban pada kegiatan In House Training (IHT) dengan materi Pembuatan Video Pembelajaran, Senin (15/2/2021).

Menurut Suriyah, tampaknya penerapan sistem pembelajaran daring akan tetap berlanjut. Hal tersebut didukung dengan masih belum adanya kepastian kapan waktu pandemi Covid-19 akan berakhir. 

“Pembelajaran daring yang berkualitas dapat dijadikan pengaya dan penganeka ragam model pembelajaran untuk menghindarkan peserta didik dari kejenuhan,” ungkapnya.

Ia menambahkan, langkah strategis untuk terselenggaranya pembelajarandaring berkualitas yaitu tersedianya infrastruktur yang memadai, adanya guru pengembang model pembelajaran yang handal, dan dukungan finansial yang cukup.

“Untuk itu diperlukan fasilitasi infrastruktur melalui pelatihan guru dan alokasi anggaran untuk mencukupi kebutuhan finansial,” katanya.

Pembelajaran daring yang berkualitas, menurutnya tidak sekedar peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan guru melalui perantaraan media internet. Bukan pula sebatas penyajian modul untuk dipelajari peserta didik sendiri.

“Yang terpenting adalah interaksi belajar mengajar antara guru murid layaknya pembelajaran reguler melalui tatap muka. Meskipun pelaksanaannya secara virtual,” tandasnya.

Menurutnya, tugas guru dalam pembelajaran daring setidaknya ada 4. Pertama, menyiapkan bahan ajar. Kedua, menentukan media belajar yang sesuai. Ketiga, mengunggah media pembelajaran yang telah ditetapkan atau disepakati bersama. Keempat, memberikan penjelasan atas pertanyaan yang diajukan peserta didik.

“Selain itu guru harus memeriksa dan melakukan evaluasi atas proses pembelajaran daring atau belajar di rumah ini untuk mendapatkan umpan balik hasil pembelajaran,” pungkasnya.

Juara Lomba

Kepala Madrasah Siti Nur Laely dalam keterangannya menjelaskan, pada kegiatan IHT tersebut juga diumumkan hasil penilaian juri lomba video pembelajaran yang digelar madrasahnya.  

“Untuk Terbaik I, II dan III masing-masing yaitu Eka Ummu Farida (Guru kelas I A), Novita Tristanti (Guru Kelas II B), dan Sad Wahyana (Guru kelas VI B),” jelasnya.

Sedangkan Juara Harapan 1, Harapan II dan Harapan III masing-masing adalah : Nur Ainun Rohmah (Guru Kelas V A), Nur Faizah (Guru Kelas IV B), dan Winda Cahyarini (Guru Kelas II A).  (laely/sar/bd)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Skip to content