081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Whistle Blower

Ujian Nasional Berbasis Komputer Dipersiapkan Dengan Matang

Pemalang – Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pemalang Fajarin, mengingatkan kepada MA dan MTs penyelenggara Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di lingkungan Kantor Kementerian Agama untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik (21/2).

Tahun ini merupakan yang pertama kali penerapan Ujian Nasional Berbasis Komputer  dilaksanakan di Madrasah Aliyah dan Madrasah Tsanawiyah. Yang akan melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer ada 15 Madrasah Aliyah dan 5 Madrasah Tsanawiyah. Artinya 100% Madrasah Aliyah di lingkungan Kankemenag Kabupaten Pemalang akan melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

Hal ini menurut Fajarin merupakan suatu kebanggaan. Terlebih pada hari Sabtu (11/2), MTs Negeri Pemalang dipercaya sebagai tempat pelaksanaan bimbingan teknis proktor dan teknisi UNBK tingkat SMP/MTs se-Kabupaten Pemalang.

“Ini merupakan suatu kebanggaan bagi madrasah. Perkembangan madrasah saat ini tidak lagi dipandang sebelah mata. Hal ini dibuktikan dengan berbagai peningkatan SDM guru maupun kelengkapan sarana dan prasarana,” jelasnya.

Adanya bimtek diharapkan bisa meningkatkan kompetensi proktor dan teknisi UNBK khususnya pada madrasah. Bimtek diikuti oleh 70  peserta dari 5 MTs dan 5 SMP penyelenggara UNBK se-Kabupaten Pemalang.

Penyelenggaraan UN dijadwalkan berlangsung pada bulan April sampai dengan Mei tahun 2017. Pelaksanaan UN dengan basis komputer lebih mempunyai keunggulan yaitu efisiensi, mutu, reliabilitas, integritas, dan kehematan pelaksanaan ujian nasional. Mungkin pada awalnya madrasah penyelenggara UNBK memerlukan biaya yang tidak sedikit untuk pengadaan sarana dan prasarana. Namun hal tersebut akan terasa manfaatnya di tahun-tahun berikutnya.

Selanjutnya, Fajarin meminta madrasah untuk mempersiapkan SDM maupun sarpras demi kelancaran pelaksanaan UNBK. SDM terutama proktor dan teknisi di madrasah harus siap. Setiap kegiatan harus sudah ada SOP-nya. Semisal sewaktu-waktu sistem mengalami kendala, proktor maupun teknisi harus sudah tahu langkah-langkah apa saja yang harus ditempuh sehingga tidak mengganggu pelaksaan UNBK.

Dari sisi sarpras juga harus siap. Kebutuhan akan komputer harus dipikirkan dengan matang, apabila komputer yang dipunyai madrasah masih kurang maka pihak madrasah harus mencari solusi.

Penggunaan komputer dalam jumlah banyak akan berimbas pada pemakaian daya listrik yang besar. Hal ini juga harus sudah dipikirkan oleh pihak madrasah. Madrasah diharapkan mempunyai cadangan listrik apabila sewaktu-waktu ada korsleting atau pemadaman listrik. (fi/rf).

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Skip to content