Usai Dikukuhkan, APSAI Didorong Tingkatkan Predikat Kota Layak Anak

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kota Pekalongan – Usai diadakan roadshow ke sejumlah perusahan untuk mendeklarasikan Kota Pekalongan Bebas Pekerja Anak, Pemerintah setempat melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) membentuk dan mengukuhkan Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI) Kota Pekalongan periode 2022-2027, berlangsung di ruang Jlamprang kantor setda, Senin (26/12/2022).

Walikota Pekalongan, A Afzan Arslan Djunaid mengapresiasi terbentuknya APSAI Kota Pekalongan, terlebih setelah mendapat predikat kota layak anak dan melakukan roadshow ke perusahaan sebagai kota bebas pekerja anak. Menurutnya, pemerintah kota perlu menggandeng perusahaan melalui APSAI agar permasalahan yang nantinya mungkin saja timbul di sebuah perusahaan dapat terwakilkan.

“Kita harus kawal betul sampai setelah pengukuhan,” tandas Aaf sapaan akrabnya.

Aaf mengajak kepengurusan APSAI untuk segera berkoordinasi salah satunya membentuk grup whatsapp agar sinergi permasalahan ke depan dapat cepat diselesaikan. Lebih lanjut ia menambahkan, saat ini kota Pekalongan sudah jadi kota layak anak dengan predikat Madya, namun masih ada beberapa kendala sarana dan prasarana seperti sekolah yang terkendala banjir dan rob yang membuat pihaknya masih berupaya semaksimal mungkin dengan melibatkan APSAI kota Pekalongan.

“Kita juga harus realistis step by step tidak bisa langsung berubah total, kita harus menyadari, mudah-mudahan bisa terpenuhi supaya naik level dari Madya ke Nindya tapi untuk targetnya tetap ke utama,” tuturnya.

Sementara itu, ketua APSAI Kota Pekalongan, Agus Djunaidi dari Bank Pekalongan, mengungkapkan upaya terdekat akan dilakukan konsultasi dengan pengurus lainnya di bulan Januari mendatang,

“Karena kita baru dikukuhkan dan baru kenal jadi program dengan DPMPPA kemarin sudah disampaikan bulan januari di konsultan dahulu.” ungkapnya.

Bagi Agus, tak perlu program yang banyak dan muluk-muluk, cukup program sederhana namun ketercapainnya harus terlaksana dengan optimal. (Tim/@nSi/bd).