Sukoharjo – Uji Validasi Instrumen Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) di MIN 2 Sukoharjo yang beberapa waktu lalu dihentikan karena panitia pusat mengevaluasi baik pelaksanaan maupun aplikasi yang digunakan. Setelah sebelumnya panitia pusat terjun langsung ke beberapa madrasah termasuk MIN 2 Sukoharjo untuk melaksanakan monitoring dan evaluasi. Panitia pusat pun mengakomodir berbagai masukan dari madrasah pelaksanan uji coba AKMI.
Masa menunggu pun terjawab dengan edaran dari Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjenpendis) Kementerian Agama Republik Indonesia Nomor B-3109/DJ.I/Dt.I.I/PP.00/09/2021 tentang Penyelenggaraan Validasi Instrumen AKMI Tahun 2021.
Kepala MIN 2 Sukoharjo yang akrab disapa Bu Retno menyampaikan bagaimana panitia AKMI menyikapi edaran tersebut dengan segera melaksanakan koordinasi.
“Segera setelah ada edaran tersebut, kami berusaha memahami dan menindaklanjuti dengan menerbitkan undangan untuk siswa sesuai urutan kelompok AKMI yang sudah dibentuk pada awal pelaksanaan AKMI. Namun kami masih belum tahu gambaran pelaksanaannya sampai pada hari Ahad tanggal 26 September 2021 sehari sebelum pelaksanaan kami menerima undangan sosialisasi secara virtual dari panitia pusat. Ada beberapa perubahan dan perbedaan. Satu perubahan yang harus segera ditindaklanjuti adalah pengadaan webcam karena ada langkah upload photo peserta untuk login,” ujar Wiretno.
“Rata-rata orang tua siswa yang mendampingi siswa di rumah melewatkan untuk klik ijinkan pada notifikasi aplikasi yang membutuhkan ijin untuk mengakses kamera, speaker, dan notifikasi,” lanjutnya.
“Alhamdulillah hari kedua berjalan lancar dan tidak ada kendala yang berarti. Satu-satunya kendala adalah putusnya koneksi dengan server. Namun ini dapat segera diatasi dengan muat ulang atau log in ulang,” ulas Wiretno.
Wiretno juga melaporkan dari sebanyak 209 siswa kelas 5 kurang lebih 50 persen berhasil menyelesaikan Uji Validitas Instrumen AKMI pada hari pertama. Dan lebih dari 50 persen siswa kelas 5 berhasil menyelesaikan instrument.
Sementara itu, salah satu pengawas AKMI, Winarni, S.Kom., mengatakan bahwa kendala yang dihadapi hari pertama yakni belum tersedianya webcam pada PC Madrasah.
“Sebelumnya telah disampaikan kepada teman-teman Guru dan Tenaga Kependidikan untuk siap di lokasi AKMI bila sewaktu-waktu dibutuhkan. Gerak cepat kami mengalihkan perangkat dari PC ke lapotop dan HP hasil meminjam pada teman-teman. Alhamdulillah ada beberapa siswa yang membawa perangkat sendiri. Sehingga kurang dari setengah jam sudah dapat dikondisikan,” kata Winarni.
Sularno, S.Pd., pengawas siswa yang mengerjakan dari rumah, menambahkan beberapa kendala selama mendampingi siswa, diantaranya adalah proses log in. (gun/djp/rf)