Pati – Dalam rangka peneguhan keyakinan umat Buddha, Pengurus Cabang Wanita Theravada Indonesia (Wandani) Kabupaten Pati selenggarakan Visuddhi Tisarana Upāsaka/Upāsikā di Vihara Dhamma Metta, Desa Bleber Kecamatan Cluwak, pada Minggu, (25/12/2022).
Visuddhi Tisarana Upāsaka/Upāsikā adalah salah satu Program Jangka Panjang Wandani Kabupaten Pati, yang merupakan sarana formal dalam pengambilan tekad dan pernyataan berlindung kepada Tiratana (Buddha, Dhamma, dan Sangha), serta pelaksanaan lima latihan moral (sīla) bagi umat Buddha.
“Dengan adanya Visuddhi Tisarana Upāsaka/Upāsikā ini, diharapkan dapat meningkatkan keyakinan kepada Buddha, Dhamma, dan Sangha, terutama bagi umat yang baru memeluk Agama Buddha. Dengan demikian, terdapat keteguhan hati dalam pelaksanaan sīla serta ajaran Buddha yang lain,” kata Ngapini, selaku Ketua Wandani Pati.
Visuddhi diikuti oleh 20 peserta, terdiri dari umat yang baru memeluk agama Buddha, anak asuh Wandani, serta siswa-siswi Sekolah Minggu Buddha Dhammadarassa Vihara Dhamma Metta sebagai tuan rumah. Berlaku sebagai pembimbing adalah Bhikkhu Dhammamito, dengan pemimpin puja bakti oleh Ratna Widiastuti, yang juga merupakan peserta Visuddhi.
Rangkaian acara visuddhi diawali dengan pelaksanaan puja bhakti bersama seluruh peserta, kemudian persembahan amisa puja (dana sarana puja, yakni bunga, lilin, dan dupa) kepada bhante, oleh perwakilan peserta pria dan wanita. Dilanjutkan dengan pembacaan pernyataan tekad menjadi umat Buddha untuk seumur hidup, yang jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:
“Bhante, saya berlindung kepada Buddha, yang walaupun telah parinibbana, beserta Dhamma, dan Sangha. Mohon Bhante mengetahui, bahwa sejak hari ini, saya adalah upāsaka/Upāsikā yang berlindung kepada Tiratana, seumur hidup saya.”
Setelah membacakan tekad menjadi Upāsaka/Upāsikā (sebutan bagi umat Buddha perumahtangga), maka bhante kemudian memberikan tuntunan Tisarana (pernyataan berlindung kepada Tiratana) dan Pancasila (pengambilan tekad latihan lima sila bagi umat Buddha perumahtangga) yang diikuti oleh seluruh peserta. Selanjutnya adalah Dhammadesana (ceramah) oleh Bhante, kemudian pelimpahan jasa (patidana) dilanjutkan pemberkahan, dan dana makan siang kepada bhante
Di sela-sela ceramahnya, bhante berpesan bahwa setelah memperoleh visuddhi, maka menjadilah upāsaka/upāsikā yang bermoral, yakni dengan menghindari pembunuhan dan penyiksaan makhluk hidup (pāṇātipātā paṭivirato), menghindari pencurian (adinnādānā paṭivirato), menghindari perbuatan asusila (kāmesumicchācārā paṭivirato), menghindari ucapan yang tidak benar (musāvādā paṭivirato), dan menghindari minum minuman serta makanan yang melemahkan kesadaran (surāmerayamajjapamādaṭṭhānā paṭivirato).
“Upāsaka/upāsikā yang taat terhadap lima aturan moral, akan memperoleh kebahagiaan, ketenangan, nama baik, serta kelahiran kembali di alam sorga setelah mereka meninggal. Menjadi upāsaka/Upāsikā yang baik, juga merupakan bentuk bakti anak kepada orang tua, karena di antara berbagai kewajiban anak kepada orang tua adalah, mempertahankan tradisi keluarga yakni dengan menjadi umat Buddha seumur hidup, dan menjaga nama baik keluarga,” pungkas bhante.
Sementara itu Suratmi, sebagai umat yang baru memeluk agama Buddha, merasa senang, terharu, dan berbahagia telah menjadi peserta visuddhi, karena beserta ketiga anaknya telah menjadi umat Buddha yang sesungguhnya, meskipun selama beberapa bulan ini, telah aktif dalam kegiatan keagamaan Buddha.
“Ada rasa yang berbeda, ketika kami melantunkan Paritta Tisarana dan Pancasila yang langsung dibimbing oleh bhante. Rasa yang kemudian semakin menguatkan keyakinan kami kepada Buddha, Dhamma, dan Sangha. Kami juga berterimakasih kepada Wandani Pati, serta seluruh panitia yang telah memberikan kesempatan untuk turut serta dalam acara in,” lanjutnya.
Perlu diketahui, bahwa acara ini juga terselenggara berkat dukungan material maupun moral dari berbagai pihak di luar Wandani Pati, yakni umat Vihara Dhamma Metta, para peserta Visuddhi upāsaka/Upāsikā, umat, donatur, serta para simpatisan Buddhis. Semoga berkah kebajikan yang telah ditanam, membawa kebahagiaan bagi kita semua. Saddhu. (Jum/at/Sua)