Purbalingga – Sebanyak 640 guru RA/ BA di Kabupaten Purbalingga dijadwalkan akan mengikuti kegiatan pelatihan di Gedung Sarwaguna Purbalingga yang diselenggarakan oleh PD IGRA Kabupaten Purbalingga bekerja sama dengan Edwise Edutainment Yogyakarta. Kegiatan yang dikemas dalam bentuk workshop bertemakan Tata Kelola RA Berbasis Manajemen Lembaga Berkarakter dan Sistemik (MLBS) ini dilaksanakan dalam 2 gelombang. Gelombang I dilaksanakan tanggal 19 – 21 Februari, sedangkan Gelombang II pada tanggal 26 – 28 Februari. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua PD IGRA Kabupaten Purbalingga, Khotimah selaku ketua penyelenggara kegiatan.
Khotimah menjelaskan bahwa workshop ini adalah kegiatan tindak lanjut dari workshop pada bulan April 2017 lalu yang membahas tentang Dokumen 1 dan Dokumen 2.
“Guru RA se-Kabupaten Purbalingga kami wajibkan untuk mengikuti workshop ini dengan harapan dapat terwujudnya persamaan persepsi di antara para guru, sehingga profesionalitas di kalangan RA/BA Kabupaten Purbalingga semakin meningkat seiring dengan peningkatan kebutuhan akan mutu pendidikan,” jelas Khotimah.
Ia menambahkan bahwa kegiatan workshop ini dipandu langsung oleh Mr. Nafik Palil, M. Pd., instruktur nasional dari Direktorat PAUD Kemendikbud RI, Grand Master Trainer Edwise Edutainment dan The Naff School and Consulting yang mengelola PAUD (KB, TK) dan SD The Naff di Sidoarjo dan Kediri. Lembaga tersebut sekaligus sebagai laboratorium yang kemudian berkembang pesat dan bahkan menjadi rujukan nasional untuk studi banding, observasi dan pemagangan guru-guru PAUD dari berbagai daerah di Indonesia.
Workshop yang dikemas dengan basis multimedia, games, simulasi, ceramah, penugasan/ praktik serta muhasabah sebagai bentuk internalisasi materi yang akan dibahas yaitu : Tata Kelola Lembaga JUARA Berkarakter dan Sistemik, Implementasi Standar Operasional Prosedur (SOP ) pada K-13 PAUD/ RA, Bedah Kelas Berbasis K-13 PAUD/ RA,Super Filling System (mencari ribuan file/ dokumen hanya dalam waktu 5 detik, Menyusun perangkat pembelajaran yang berpusat pada anak (Prosem, RPPM, RPPH) dan Strategi dan kisi-kisi Sukses Akreditasi.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga, Karsono sangat mendukung penyelenggaraan workshop berbasis MLBS ini dan mengapresiasi langkah-langkah IGRA yang terus menerus berinovasi demi kemajuan pendidikan di jenjang RA. Ia berharap workshop ini sebagai titik awal untuk membangkitkan dan memajukan RA di Kabupaten Purbalingga.
“Saya yakin, pendidikan maju berawal dari RA. Kalau landasan RA sudah kuat, maka negarapun akan hebat,” jelasnya. “Oleh karenanya, cermati dan pahami ilmu yang hebat ini. Setelah mengikuti workshop harus ada mindset yang diubah, baik selaku guru, praktisi pendidikan maupun sebagai pribadi,” tambahnya.
Menurutnya, seorang praktisi pendidikan harus selalu long life education, belajar terus-menerus jangan sampai mopo (berhenti -red). Jika tidak mau belajar, berhentilah sebagai guru. Karena dunia pendidikan itu bersifat dinamis, selalu berubah ke arah yang lebih baik agar siap untuk menjawab tantangan zaman. Pada akhir sambutannya, Karsono mengajak guru-guru RA untuk mengangkat tangannya dan menggambar sebuah pemandangan berdasarkan imajinasi masing-masing. Hasilnya hampir 99 persen audien menggambarkan pemandangan berupa gunung, sawah dan jalan yang membelah sawah.
“Kesimpulannya, kita masih bermindset zaman dahulu. Mudah-mudahan hal ini bukan pertanda mindset belum berubah. Hanya sebatas ingatan yang kuat akan penanaman visualisasi pendidikan masa lalu saja. Saya yakin setelah workshop ini akan ada hasil yang luar biasa. Semangat untuk guru-guru RA/BA !” pesannya penuh semangat. (sar/gt)