Siswa MTsN 1 Pati Harus Bisa Menjadi Suri Tauladan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Allah berfirman di dalam Alquran Surat Al-Ahzab ayat 21 yang berbunyi:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ

Artinya :

Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah. (Qs. Al-Ahzab : 21)

Subhanallah, sebagai muslim kita patut bangga karena kita punya panutan yang apabila kita ikuti pasti menyelamatkan kita dan membahagiakan kita baik saat di dunia apalagi di akhirat kelak, beliau adalah Rasulullah Muhammad Sallallahu ‘Alaihi Wasallam, Sang Inovator, motivator, pembawa perubahan indah dunia dari kegelapan menjadi terang benderang bagaikan cahaya di atas cahaya, yang mampu menyinari dengan kesejukannya kepada siapa saja yang dikehendaki dan mau menerimanya.

Senada dengan itu, madrasah tercinta kita, MTsN 1 Pati juga mengusung visi, Terwujudnya Madrasah yang Uswatun Hasanah, Unggul dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Peduli Lingkungan, dan Bertaraf Internasional.

Lalu, siapa yang harus menjadi uswatun hasanah atau suri tauladan kita di MTsN 1 Pati ini? Tentu semua warga madrasah, mulai dari kepala madrasah, bapak ibu guru pegawai, para siswa beserta wali siswa dan komite pun harus menjadi suri tauladan, baik untuk diri sendiri, keluarga, utamanya masyarakat sekitar kita.

Saat ini MTsN 1 Pati sudah bertaraf international. Tentunya sudah banyak orang yang tahu dan mengenal madrasah ini. Banyak penghargaan yang sudah didapatkan, bahkan di puncaknya MTsN 1 Pati berhasil mendapatkan Rekor Muri sebagai madrasah peraih medali terbanyak, 15.000 dalam satu tahun.

Dengan madrasah yang sudah mendunia ini, sudah seharusnya kita sebagai siswa madrasah menunjukan sikap yang bisa dijadikan uswatun hasanah oleh masyarakat. Kita harus membawa budaya-budaya baik yang kita peroleh di madrasah. Kita harus istiqomah melakukan apa yang telah diajarkan di madrasah, seperti sholat Isyroq, sholat dhuha, sholat qobliyah/ba’diyah, dzikir, budaya 3S, ramah anak, dan ramah lingkungan.

Sebagai siswa, kita harus tetap istiqomah melalakukan kebiasaan sesuai apa yang telah dikatakan oleh bapak ibu guru kita saat di madrasah, salah satu contohnya yang selalu dikatakan oleh Bapak Ali Musyafak “Istiqomah lebih baik daripada seribu karomah”. Hal tersebut bukan hanya sekedar untuk kita resapi tapi harus kita amalkan.

Kita harus mencontoh perilaku baik bapak ibu guru kita. Bapak ibu guru adalah suri tauladan yang insyaallah baik dan dicintai oleh Allah. Hal yang bisa kita tiru seperti apa yang di contohkan oleh Ibu Ulfatunni’mah, di mana kita harus senantiasa berfikir positif kepada semua orang. Kita harus percaya kalau kita baik pasti akan dimudahkan dan dijaga langsung oleh Allah. Kita Harus mencontoh hal-hal itu dan membawanya ke masyarakat agar bisa di jadikan suri tauladan oleh banyak orang.

Contoh lain yang bisa kita tiru adalah kedisiplinan Bu Indri. Beliau sudah pernah menjadi Ketua Ketertiban selama 5 tahun dan sekarang beliau menjadi Seksi Bidang Kepramukaan. Bu Indri adalah orang yang tegas dan selalu profesional dalam menjalankan tugas. Beliau adalah orang yang tepat waktu serta amanah dalam menjalankan tugas, senantiasa mengingatkan siswanya untuk menjauhi hal-hal yang tidak baik.

Salah satu contoh lain lagi adalah perilaku Bu Asmonah. Beliau adalah seorang Wakil Kepala Bagian Hubungan Masyarakat sekaligus seorang guru yang sangat sabar, selalu halus kepada siswanya, dan tidak pernah membentak apalagi berkata kasar. Bu Asmonah tipe orang yang penyayang kepada sisw- siswanya, tidak peduli itu siswa yang sangat aktif sekalipun tetap beliau menunjukan sikap sabarnya.

Masih banyak contoh lain yang bisa dijadikan suri tauladan agar kita juga bisa menjadi suri tauladan di masyarakat. Kita adalah generasi penerus bangsa. Kita harus meniru hal-hal baik dan mengamalkan semuanya, entah itu perilaku atau ilmu agama kita harus istiqomah dalam menjalaninya. Dengan berakhlak baik dan berilmu yang bisa memberi manfaat maka kita akan menjadi orang orang hebat di masa depan.

Jangan pernah malu dalam melakukan kebaikan. Malu lah ketika kita melihat orang yang kekurangan saja bisa melakukan kebaikan. Berlomba-lomba lah menjadi orang-orang yang sholeh dan berguna bagi banyak orang, sesuai yang disabdakan oleh baginda kita Nabi Agung Muhammad Sallallahu ‘Alaihi Wasallam,

‎وَخَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ

“Dan sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” (HR. Al-Qadlaa’iy dalam Musnad Asy-Syihaab no. 129).

Dari uraian di atas, patutlah kita, baik guru, pegawai, dan siswa MTsN 1 Pati harus mau dan mampu menjadi suri tauladan di masyarakat. Guru menjadi suri tauladan siswa keluarga dan masyarakat, siswa menjadi suri tauladan teman, keluarga, dan masyarakat terutama kawula mudanya. Dengan semua itu, berarti kita telah beramal shalih, karena kita telah menjadi humas positif madrasah dan sekaligus mengikuti jejak Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam yang pastinya bernilai ibadah dan akhirnya kita pasti mendapat syafaatnya baik di dunia maupun di akhirat kelak. (Ali Musyafak feat Faizza Hilman Octavian)