Dumas Adalah Cambuk Untuk Bekerja Lebih Baik

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Boyolali – ASN Kementerian Agama yang bertugas di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan rentan terkena pengaduan masyarakat (dumas).  Hal ini bukan semata mata karena adanya kesalahan yang dilakukan oleh pegawai KUA, tetapi terkadang  pelayanan yang diberikan kepada masyarakat kurang memuaskan.  Maka dari itu banyak sekali Dumas yang masuk ke Kantor Kementerian Agama Kab. Boyolali berasal dari KUA. Adanya dumas adalah cambuk bagi pegawai KUA untuk bekerja lebih baik. Hal ini disampaikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Boyolali, Saerozi, dalam acara rakor Bimas Islam dan KUA Kecamatan se kabupaten boyolali (30/01) yang bertempat di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Boyolali.

Sekarang ini pelayanan prima adalah kunci dari suksesnya birokrasi yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah. Dalam hal pelayanan,  KUA sebagai garda terdepan Kementerian Agama harus mampu memberikan pelayanan yang baik.  KUA sebagai kepanjangan tangan dari Kementerian Agama yang langsung bersentuhan dengan masyarakat harus mampu memberikan pelayana prima sesuai dengan 5 budaya kerja Kementerian Agama Republik Indonesia. Maka tidak salah apabila KUA mendapat julukan wajah dari Kementerian Agama lanjut Saerozi dihadapan Kepala Seksi dan ASN pada Bimas Islam Kankemenag Kab. Boyolali, seluruh kepala KUA se Kabupaten Boyolali serta pengelola Dana Operasional pada masing masing KUA Kecamatan sebagai peserta rakor .

Sebagai wajah dari Kementerian Agama, KUA harus mengetahui informasi terkini yang ada pada Kementerian Agama. Mulai dari regulasi sampai surat edaran yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama. Terutama hal hal yang berkaitan langsung dengan masyarakat, seperti haji, umroh, wakaf, dan pendidikan agama dan keagamaan disamping pernikahan sebagai tugas utamanya. Hal ini dilakukan dalam rangka menyediakan informasi kepada masyarakat yang membutuhkan.

Selanjutnya, Kepala Kankemenag juga menghimbau agar seluruh Kepala KUA Kecamatan yang ada di kabupaten boyolali untuk mengikuti laju perkembangan teknologi.”Penyelenggaraan pemerintahan sekarang ini sudah berbasis informasi teknologi (IT), jangan sampai Kepala KUA tidak melek teknologi”, tandas Saerozi . Seluruh pekerjaan yang ada di instansi pemerintahan tidak terkecuali KUA mulai dari perencanaan sampai dengan pelaporan sudah menggunakan aplikasi berbasis IT.(jaim/wul)