Kemenag : Sosialisasikan Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

BLORA – Seksi PD Pontren Kemenag Blora  menyelenggarakan sosialisasi penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) Program pendidikan kesetaraan bagi lembaga penyelengara Pendidikan kesetaraan di RM D’Djoglo yang diikuti oleh penyelenggara dan guru pendidikan kesetaraan se-Kabupaten Blora.(25/4)

Kasi PD Pontren Kemenag Blora, Fathul Himam menandaskan bahwa tujuan diadakannya rapat kegiatan adalah untuk memberikan infomasi pelaksanaan ujian kesetaraan, melakukan persiapan Ujian Nasional Kertas pensil (UNKP) dan persiapan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) sebagai tindak lanjut rakor tingkat Kanwil tanggal 17- 19 April di Salatiga. Bahwa pontren akan membina dan mengembangkan lembaga agama dan keagamaan sesuai UU no. 20 tahun 2003 tentang sisdiknas dimana kemenag akan selalu bersinergi dengan dindikpora untuk penyelenggaraan sekolah formal dan non formal.

“kami harap pelaksanaan ujian pendidikan kesetaraan berjalan lancar yang pada tahun 2017 ini diikuti oleh ponpes Miftahul Amal sebanyak 3 orang, MUN 12 orang Al Ikhlas 9 orang dan penyelenggara 5 orang”ungkapnya.

Berdasarkan Peraturan BSNP No. 0043/P/BSNP/I/2017 tentang Prosedur Operasional Penyelenggaraan Ujian Nasional tahun pelajaran 2016/2017 bahwa pelaksanaan program paket C  yang di Ponpes Blora mengikuti periode ke II tanggal 7, 8,14 dan 15 Oktober 2017 dan untuk mapel Bahasa Indonesia, Kimia, matematika, biologi, bahasa Inggris,pendidikan Kewarganegaraan dan Ujian paket B tanggal 7, 8 dan 14 Oktober 2014 dengan mapel Bahasa Indonesia, PKN, matematika,IPS, Bahasa Inggris dan IPA.  imbuhnya

Begitu pula untuk UPK akan diselenggarakan 17 sampai dengan 25 April 2017 sedangkan UNPK wajardkdas ula dan wutho yang diikuti oleh ponpes Al ikhlas dilaksanakan secara lompat tanggal yaitu 13, 14 dan 20 Mei 2017

Kasi PD Pobtren tersebut menjelaskan untuk tahun ini terdapat beberpa kriteria  kelulusan ujian yang sesuai permendiknas no 3 tahun 2013 yang menyebutkan bahwa peserta didik dinyatakan lulus bila mengikuti seluruh program satuan pendidikan dan pembelajaran, memiliki nilai sikap perilaku  berbudi pekerti luhur, baik dan santun, memiliki nilai minimal baik pada penilaian akhir semua mapel, dan yang memberikan penilaian kelulusan adalah ketua penyelenggara pendidikan kesetaraan.

“nilai murni ujian menjadi pertimbangan yang digabung dengan nilai keseharian yang lain sebagai  penentuan kelulusan peserta”ujarnya.

Namun pihaknya menyampaikan bahwa nilai ujian digunakan sebagai  pemetaan mutu pendidikan kesetaraan sebagai bahan evaluasi pembelajaran dan bukan satu satunya penentu kelulusan karena ada pertimbangan nilai lainnya.

“kami juga mendorong supaya lembaga penyelenggara pendidikan kesetaraan segera mengajukan akreditasi supaya ke depan bisa menyelenggarakan ujian sendiri” ujarnya.

Sementara itu, Kepala kankemenag Blora, Nuril Anwar menjelaskan bahwa ujian pendidikan kesetaraan sangat penting karena bisa digunakan untuk kepemilikan pendidikan apabila ke depan membutuhkan pekerjaan yang mensyaratkan adanya ijazah.

“kami harapkan ujian bisa berjalan lancar  dan tertib sehingga ijazahnya bisa bermanfaat serta peserta bisa lulus ujian semuanya” imbuhnya.

Pihaknya juga mengharapkan pengelolaan pendidikan di Pesantren hendaknya harus lebih inovatif seperti adanya kekhasan hafal alfiyah dan lainnya karena akan menjadi daya tarik bagi masyarakat luas.

“pengelolaan pendidikan pesantren yang biasa aja akan menghasilkan lulusan yang biasa sehingga perlu dipikirkan program yang baik seperti santri dibekali dengan Life Skill” tandasnya.

Selain itu, hendaknya santri saat ini memiliki keahlian di bidang teknologi yang akan berguna bagi pengembangan karir maupun ilmu di daerahnya masing masing.(ima/bd)