Kuota Haji Blora Diharapkan Bertambah

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Blora – Musim haji tahun ini dipastikan kuota haji Blora akan bertambah. Hanya saja angka pertambahan kuota tersebut masih menunggu keputusan dari  pusat karena angkanya juga menunggu berapa tambahan kuota haji di tingkat Jawa Tengah.

Kasi Umroh dan Haji Kantor Kemenag Blora,  Muhaimin menyatakan, jelas ada tambahan hanya saja berapa nanti masih menunggu ketentuan tambahan kuota di Jawa Tengah. ”Kita masih menunggu keputusan resmi, karena masih menunggu informasi lebih lanjut tentang kepastian kuota masing masing kabupaten meskipun kuota di Jawa Tengah sudah ada” tandasnya.

Sebagaimana diketahui,  Kuota haji Jateng tahun 2017 ditetapkan sebanyak 30.225 orang dan kuota petugas haji daerah 254 orang. Dengan demikian, total kuota 30.479 atau bertambah 6.762. Hal itu termaktub dalam Keputusan Menteri Agama (KMA)  Nomor 75 tahun 2017 tanggal 9 Februari 2017 tentang Penetapan Kuota Haji Tahun 1438 H/2017 M.

Keputusan itu diteken Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pada 9 Februari 2017. Total kuota haji Indonesia 221 ribu orang, terdiri atas kuota haji reguler 204 ribu dan kuota haji khusus 17 ribu. Kuota haji reguler terdiri atas 202.518 calon jamaah dan 1.482 personel tim petugas haji daerah (TPHD). Adapun kuota haji khusus 15.663 dan petugas haji khusus 1.337 orang.

Menurut Muhaimin, untuk Blora kemungkinan untuk personil TPHD- nya bertambah. Karena perhitungan TPHD juga disesuaikan dengan jumlah jamah atau kloter.

Jika tambahan kuota haji secara nasional benar-benar terealisasi, Blora berharap akan dapat tambahan kuota 141 kursi. Dengan demkian, jika selama ini kuota haji Blora hanya sekitar 500, untuk musim haji tahun 2017 ini bisa mencapai 600 kursi.

Selama ini, di tahun 2016, kuota haji Blora 506. Sehingga jika dapat tambahan 141 kursi, kuota haji Blora bisa mencapai sekitar 600an, dengan catatan calon jamaah yang masuk kuota melunasi semua. Itu hitungan kasar, namun semuanya masih menunggu  hitungan pasti kuota Jawa Tengah

”Jika tambahan kuota nasional itu berjalan, kita akan menunggu hitungan pasti kuota Jawa Tengah. Prediksi kasar Blora berharap akan dapat tatmbahan kuota sekitar 141 kursi,” ungkap Nur Solihin, salah seorang staf di Seksi Umroh dan Haji Kantor Kemenag Blora.

”Ya sesuai berita di media memang ada tambahan kuota haji untuk musim haji 2017. Namun demikian untuk kepastiannya kami tetap menunggu surat resmi dari Kemenag Provinsi,” ungkapnya.

Selain itu, ada aturan baru yang diberlakukan dalam distribusi kuota haji tahun 2017, yakni daerah yang kuotanya tidak terserap habis, sisanya bisa diberikan ke provinsi lain yang masih dalam satu embarkasi.

“Apabila terdapat provinsi yang tidak memenuhi kuota haji reguler pada saat keberangkatan jemaah haji ke Arab Saudi, maka sisa kuota provinsi yang bersangkutan dapat diberikan kepada provinsi lain dalam satu embarkasi”pungkas Muhaimin.

Kebijakan ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk pengisian kuota yang kosong karena ada jemaah batal berangkat dengan berbagai sebab menjelang keberangkatan. Kuota itu tidak bisa lagi diisi provinsi yang bersangkutan karena kelompok terbangnya jelang atau bahkan sudah berangkat, maka Kuota yang seperti ini bisa dimanfaatkan oleh provinsi lain yang siap dan dalam satu embarkasi dengan catatan masih dimungkinkan untuk melakukan proses penerbitan visa.

23 Tahun

Sebagaimana diketahui,  jika saja tidak ada tambahan kuota haji dari pemerintah Arab Saudi, dipastikan  daftar tunggu haji di Blora semakin panjang saja, yakni 23 tahun. Artinya, bagi seseorang yang mendaftar haji di bulan Februari ini, jadwal berangkat ke tanah suci 23 tahun mendatang, atau di  tahun 2039.

Drs H Muhaimin membenarkan jika daftar tunggu haji di Blora sudah mencapai 23 tahun. Dikatakan, daftar tunggu haji di Blora diperkirakan akan terus semakin panjang. Mengingat hingga saat ini di setiap harinya banyak warga Blora yang mendaftar haji.

Namun lanjutnya, dengan penambahan kuota haji maka daftar keberangkatan jamaah haji menjadi yang semula 23 tahun tersebut akan berkurang yakni untuk jamaah yang berada pada tahun 2025 ke atas bisa dimungkinkan maju sampai tahun 2035.

Seperti diketahui, Jumlah kuota Indonesia sebelum adanya pembangunan Masjidil Haram sebanyak 211 ribu jemaah. Jumlah itu berkurang 20 persen menjadi 168.800 orang lantaran adanya renovansi masjid terbesar di dunia tersebut.

Namun pada tahun ini, jumlah kuota Indonesia tersebut dikembalikan seperti semula yang disertai dengan jumlah tambahan kuota 10 ribu sehingga menjadi 221 ribu jemaah. .(ima/bd)