Mantapkan Hasil Ujian, Madrasah Gelar Sosialisasi UAMBN

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Blora – Untuk memberikan pengarahan dan kebijakan teknis terkait pelaksanaan Ujian Akhir Madrasah, Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Blora menggelar sosialisasi Ujian Akhir madrasah berstandar nasional (UAMBN) bagi guru sekolah madrasah MTs  seKabupaten Blora di lingkungan Kementerian Agama Blora kemaren (4/4) di RM jogelo Blora.

Kasi Pendidikan madrasah  dalam arahannya menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi dilaksanakan sebagai langkah persiapan dan pemantapan bagi madrasah  sehingga semua madrasah yang melaksanakan UAMBN lebih siap didalam pelaksanaan, sehingga mutu madrasah lebih baik kedepandan  bagaimana madrasah dalam hal ini siswa diharapkan punya kompetensi yang tinggi sehingga  seluruh peserta UAMBN nantinya bisa mengikuti ujian dan mendapatkan hasil yang baik kualitas dan kuantitas

“UAMBN ini bertujuan mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik pada akhir jenjang pada satuan pendidikan, sesuai dengan standar kompetensi lulusan yang ditetapkan secara nasional,” ungkapnya. 

Untuk itu dirinya meminta agar madrasah terus memotivasi semua komponenya mulai dari guru dan siswa siswi agar bisa menguatkan perkembangan kelembagaannya pada saat ini dan masa akan datang.

Sementara itu, pihaknya berharap Kepala madrasah untuk  melakukan sosialisasi pada murid dan sudah melakukan jam tambahan belajar bagi siswa (les).”Mudahan saja dengan adanya sosialisasi ini, nilai siswa nanti dapat lebih baik lagi kedepannya,” ujarnya. Ia berharap kualitas layanan pendidikan madrasah semakin kuat dan baik.

“pengendalian atas mutu dan hasil pendidikan pada madrasah penting, yakni untuk melakukan pengukuran ketercapaian kompetensi lulusan dan salah satu instrument untuk pelaksanaan penilaian tersebut adalah adanya kisi-kisi UAMBN Tp. 2016/2017”paparnya.

Adapun materi yang disampaikan tentang Persiapan Perangkat Soal-Soal Ujian,mensosialisasikan pos dan kisi-kisi UAMBN,ketentuan panitia dan setiap tahap penyelenggaraan ujian sesuai dengan ketentuan yang berlaku, pengaturan ruang ujian, sistem pengawas ujian, tata tertib peserta, dan ujian susulan bagi peserta.

Pada kesempatan tersebut, Parmono meminta kepada penyelenggara pendidikan untuk mempersiapkan terkait dengan pelaksanaan ujian UAMBN MTs  yang dijadwalkan tanggal 17 sampai 20 April 2017.

Pada tahun ini, menurut Parmono terdapat 55 MTS yang mengikuti UAMBN dengan 3318 siswa yang terdiri dari 1568 laki laki dan 1642 perempuanyang dalam penyelenggaran ujiannya  3 sekolah menggabung dan 52 lainnya mandiri.

“Adapun mapel yang diujikan antara lain Alquran Hadist, Akdah Akhlak, Fikih, SKI dan Bahasa Arab, maka kami minta dipersiapkan dengan baik”pintanya serius.

Sementara itu Kepala Kemenag Kabupaten Blora, Nuril Anwar  saat membuka kegiatan sosialisasi menyampaikan bahwa ujian yang dilakukan bukanlah sebagai syarat kelulusan siswa, melainkan hanya sebatas pemetaan mutu pendidikan, karena kelulusan siswa tetap berdasarkan nilai dari sekolah atau madrasah.

 Walaupun demikian, ia tetap mengharapkan kepada seluruh kepala madrasah untuk mempersiapkan peserta didik masing-masing baik fisik maupun mental sehingga dapat mengikuti ujian dengan lancar dan memperoleh hasil yang memuaskan

Lebih jauh dia mengatakan, Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional bertujuan mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik pada akhir jenjang pada satuan pendidikan, sesuai dengan standar kompetensi lulusan yang ditetapkan secara nasional.

“Kita berharap kualitas layanan pendidikan madrasah semakin kuat, dan keberhasilan lulusannya pun jauh lebih baik lagi,” imbuhnya.

Untuk itu, baik kepala  kemenag, kasi penmad maupun kepala madrasah perlu  bersatu untuk mensukseskan pelaksanaan UAMBN tahun 2017, dan hal ini sangat penting karena kegiatan ini akan menghasilkan mutu dan kwalitas pendidikan di lingkungan kab. Blora ke depan.

“kami minta supaya dipastikan semua siswa yang sudah terdaftar sebagai peserta supaya hadir dan mengikuti dengan sungguh-sungguh dan disiapkan siswa peserta UAMBN supaya tidak sakit”ujarnya.

“agar hasil yang didapat baik dan memuaskan, minimal nilai terendah adalah 6 (enam). Harus angka hijau bukan merah”imbuhnya.

Selain itu, Nuril juga menandaskan bahwa karena standar nasional berarti harus ada 8 standar nasional pendidikan, maka persiapan  sarana prasarana harus betul-betul disiapkan termasuk panitia penyelenggaranya diperhatikan.

Adapun hal prinsip yang merupakan himbauan dari Kepala kemenag tersebut kepada semua guru dalam mengajar adalah untuk memakai kopiah (songkok)yang  bertujuan untuk menumbuhkan wibawa dan figur sebagai guru idola,karena apa yang dilakukan oleh guru atau kepala madrasah akan dilihat dan ditiru oleh siswanya.

Selain itu, menurut Nuril perlu adanya komunikasi, integritas dan kerjasama  sebagai  satu kesatuan dalam kegiatan yang dilakukan oleh kan kemenag, pengawas dan madrasah, artinya silahkan setiap madrasah punya ciri khasnya masing-masing tapi juga ada ketentuan dari kemenag dan pemerintah.

Beliau mencontohkan dulu di tempat sebelumnya, yakni kemenag Tegal ada program satu jam berjuang, yakni untuk tingkatan MTs harus hafal surat yasin, al mulk dan ar rahman, Untuk siswa MI harus hafal juz amma,  Untuk MA ditambah dengan mengurusi jenazah, tahlil dan pelatihan khutbah. “Ini adalah 1 jam madrasah dan diharapkan semua MTs mempunyai drumband yang perlu ada perlombaan drumband tingkat MTs untuk perebutan piala bergilir Kankemenag” ujarnya.

Selain itu, hal penting lainnya sebagai upaya  menunjang kesuksesan kegiatan di madrasah maka semua komponen harus saling bersinergi dimulai dengan pembentukan komite yang harus dipilih ulang setiap 4 tahun dan diharapkan semua komite aktif membantu madrasah terutama bantuan sarana dan prasarana. “ini perlu diedarkan surat tentang komite madrasah dan perannya”ujarnya.

Setelah pelaksanaan UAMBN dan sudah didapat hasilnya, Kankemenag akan mengadakan rakor evaluasi pelaksanaan UAMBN dan hasilnya, karena jika ada kekurangan di madrasah dan hasilnya kurang memuaskan maka yang disalahkan adalah Kepala Kankemenag dan Kepala Madrasahnya.

“Pola pikir, visi dan misi madrasah harus diperbaiki dan ditingkatkan dan jangan mau hanya dianggap nomor 2, karena jika tujuan jelas  dilandasi perjuangan dan niat yang mantap maka akan menjadikan madrasah lebih baik, karena Visi madrasah ada 2 yaitu mensejahterakan guru dan mendapat kebahagiaan di akhirat”imbuhnya.

 “Ini juga menjadi bahan pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan madrasah kepada stakeholder pendidikan di Kementerian Agama,” pungkas Nuril. (ima)