081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Bahagia, Haru dan Duka Warnai Kepulangan Jemaah Haji Purbalingga

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Purbalingga – Kebahagiaan, rasa haru dan juga duka masih terasa menyelimuti keluarga dan jemaah haji kloter 02, 43 dan 44 asal Purbalingga. Meski kepulangan kloter 02 lebih awal dari pada jemaah kloter 43 dan 44, namun kepulangan jemaah haji yang tidak selengkap saat pemberangkatan membawa duka yang mendalam bagi keluarga dan kerabat yang ditinggalkan termasuk jemaah haji dalam satu kelompok penerbangan.

Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga, Mukhlis Abdillah saat dikonfirmasi di kantornya Senin (25/09) menjelaskan bahwa jemaah haji kabupaten Purbalingga yang wafat di Tanah Suci ada 5 orang, dan 3 jemaah masih harus berada di Tanah Suci. 2 orang di antaranya karena menunggu jadwal penerbangan dan 1 orang masih dirawat di RSAS Jeddah.

“Jemaah haji kabupaten Purbalingga berjumlah 813 orang  yang dberangkatkan dalam 3 kloter melalui Embarkasi Solo, 5 jemaah wafat dengan bukti resmi certificate of death (COD) yaitu :  Indriyani Wahadiwiyono SOC (02), Tobari Salimi Mad Nurya SOC (43), Sudiyono Tasroni Tarsun SOC (44), Rusdi Achmad Sururi Kartamenawi SOC (43) dan Damiri Nurhidayat SOC (44),” jelas Mukhlis.

“Sementara yang masih mendapatkan perawatan di RSAS Jeddah atas nama Hatmi Sutjipto Kasandihardja SOC (43), 2 jemaah tanazul ke SOC (95), jadi masih ada 3 jemaah yang belum pulang,“ imbuhnya.

Mukhlis juga menjelaskan bahwa memang proses kepulangan jemaah haji mengalami perubahan tidak seperti saat pemberangkatan karena adanya kendala terutama faktor kesehatan jemaah yang harus menjalani perawatan medis terlebih dahulu, termasuk berkurangnya jumlah jemaah dalam penerbangan karena wafat dan dimakamkan di Tanah Suci.

Dengan kondisi kepulangan yang tidak lengkap karena adanya jemaah yang masih harus menjalani perawatan kesehatan di Arab Saudi dan jemaah meninggal dunia membuat suasana penjemputan terasa berbeda. Ada rasa kesedihan karena tidak bisa berjumpa, serta rasa bahagia sekaligus bersyukur penuh haru bagi yang dapat berjumpa kembali dengan keluarga dan sanak famili serta kembali menginjakkan kaki  di Tanah Air yang dicintainya. (sar/gt)