Remaja Antusias Ikuti Bimbingan Perkawianan Pra nikah Kankemenag Blora

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Blora – Sekitar 42 remaja Se-Kabupaten Blora dengan penuh antusias mengikuti Bimbingan Perkawinan Pra Nikah yang diselenggarakan Seksi Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Blora kemaren (22/3) di Hotel Mustika Blora, sehingga acara berjalan lancar dan tertib.

Hadir sebagai Narasumber dalam acara tersebut, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Blora, Nuril Anwar,SH,MH, Kasi Bimas Islam Kankemenag Blora, Drs.H.Parmono,M.PdI, Penyuluh Kesehatan dari Dinas Kesehatan Blora, Setya Sulistiyani.

Kepala Kemenag Blora, Nuril Anwar mengingatkan bahwa  perkawinan merupakan salah satu bagian terpenting dalam menciptakan keluarga dan masyarakat yang di ridhoi Allah SWT maka dalam memilih calon istri atau suami nantinya harus selektif, karena Islam menganjurkan agar mempersiapkan masa depan dan segala sesuatunya atas norma agama, sehingga pendamping
hidup nantinya mempunyai akhlak dan norma yang terpuji.

 Selain itu, pihaknya menjelaskan bahwa  Bimbingan Perkawinan pra nikah remaja  adalah merupakan ikhtiar pemerintah, dalam hal ini Kemenag, akibat melihat tingginya tingkat perceraian yang terjadi, sehingga nantinya diharapkan para remaja bisa menjadi Calon Pengantin (Catin) yang mampu membangun keluarga yang mempunyai pondasi yang kokoh, karena banyak pasangan Catin yang belum tahu cara mengelola keluarga.

 “Keluarga Sakinah adalah keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan keimanan, ketaqwaan dan akhlakul karimah secara sempurna, kebutuhan sosial psikologis, dan pengembangannya serta dapat menjadi suri teladan bagi lingkungannya”, jelasnya.

Nuril mengungkapkan bahwa jika terjadi krisis dalam keluarga, utamakan keutuhan rumah tangga atas kepentingan pribadi (egoisme) masing-masing dan selesaikan secara konstruktif positif, bahkan kalau perlu dengan bantuan seorang profesional (konselor) melalui Family Conseling.

“Seorang wanita Ketika dirinya menjatuhkan pilihan kepada seorang pria harus berfikir, apakah pria tersebut bisa semakin mendekatkan Kepada  Allah, karena  pernikahan merupakan salah satu cara untuk menjaga kemaluan dan kesucian diri, sehingga hendaknya remaja terdorong untuk mencari pasangan hidup yang senantiasa bertakwa kepada Allah SWT dan menghindari pergaulan bebas”, jelasnya.

Sementara itu, kasi Bimas Islam Kemenag Blora, Drs.H.Parmono,M.PdI memaparkan tentang bagaimana mempersiapkan generasi yang berkualitas. “Suami atau istri perlu memahami Ideal Family, yaitu terciptanya kehidupan beragama dalam keluarga, tersedianya waktu bersama-sama dalam keluarga, terciptanya komunikasi yang sehat dan baik antar anggota keluarga, saling menghargai antara sesama anggota keluarga. Hal ini sangat penting agar antara suami, istri dan anak terdapat jalinan komunikasi yang baik”, paparnya.

Menurutnya, Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan, pemahaman, dan ketrampilan kepada para remaja yang akan melangsungkan pernikahan sebagai upaya mewujudkan keluarga sakinah, mawaddah, wa rahmah, sehingga nantinya dapat mengurangi angka perselisihan, perceraian dan kekerasan dalam rumah tangga.

Parmono menyatakan kepada remaja yang nantinya menjadi  catin, jika sudah berumah tangga nanti sebaiknya dijaga dengan sebaik mungkin serta binalah rumah tangga itu dengan berdasarkan syariat islam agar dapat membentuk keluarga sakinah mawaddah warahmah.

Selanjutnya, ia menambahkan bahwa ada 4 cara agar keluarga itu bisa awet dan utuh yaitu landasi rumah tangga dengan ajaran Islam, saling menghargai dan memberikan kasih sayang, memelihara kepercayaan terhadap pasangan, dan selalu mensyukuri baik terhadap pasangan maupun rezeki yang di dapatkan.

“Dengan adanya pembekalan dasar ilmu agama lewat penasehatan pra nikah ini, diharapkan dapat terciptanya keluarga yang bahagia dunia dan akhirat," paparnya serius.

Sementara itu, Pemateri dari Dinas Kesehatan kabupaten Blora, Setya Sulistiyani. juga menjelaskan bahwa remaja dengan karakteristik fisik dan psikologis yang spesifik merupakan kelompok usia yang cenderung rentan memiliki beragam permasalahan yang harus dihadapi dengan pendekatan khusus.

“Kematangan biologis pada usia remaja dalam arti kematangan alat-alat reproduksi diikuti dengan ketertarikan dengan lawan jenis seringkari tidak disertai dengan kematangan psikologis,” ungkapnya serius

Untuk itu, pihaknya mengingatkan supaya informasi tentang seks sebaiknya didapatkan bagi remaja sebelum melangsungkan perniahan, karena apabila organ reproduksinya belum matang akan menimbulkan problem baik dalam persalinan, kehamilan dan lainnya sehingga hendaknya remaja bisa menikah dalam usia yang matang.

“Oleh karena itulah perlu diadakan pendidikan pranikah bagi remaja, seperti yang sedang kita lakukan sekarang ini,” Ungkap Sulistiyani.

Selain itu, pihaknya mengingatkan bahwa calon pengantin perempuan hendaknya mempunyai persiapan yang matang, dan langsung ditanyakan dengan dokter segala hal yang terkait kesehatan.

“Pemeriksaan kesehatan yang dianjurkan untuk pasangan yang akan menikah adalah pemeriksaan kesehatan secara umum, termasuk penyakit menular seksual (HIV dsb) dan talasemia, juga perlu vaksinasi tetanus pada calon pengantin perempuan”paparnya.

Di samping itu, Pihaknya mengingatkan catin untuk menjalani vaksinasi rubella (campak jerman, karena Vaksinasi ini penting pada perempuan muda untuk mencegah terjadinya rubella kongenital pada bayi yang akan lahir, dimana bayi yang mengalami rubella kongenital dapat mengalami cacat bahkan kematian.(Ima/bd)