Khotmil Qur’an Penyuluh Di Ponpes Al Muhammad Cepu

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Blora – Launching Khotmil Qur’an Penyuluh Agama Islam (PAI) untuk yang ke 10 kali dilaksanakan di masjid Jannatul Alim Pondok Pesantren  Al Muhammad Cepu yang diikuti oleh 120 orang yang tediri dari Penyuluh Agama Islam Se-Kecamatan Cepu, Pokjaluh (Kelompok Kerja Penyuluh) Kabupaten Blora, para Ta’mir masjid se-Kecamatan, Forkompimcan (Camat, Polsek dan Danramil) Cepu juga unsur Bimas Islam dan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Blora serta tamu undangan lain.

Launching Khotmil Qur’an Binnadhor PAI Tingkat Kecamatan Cepu juga dimeriahkan Group Seni Hadroh para santri Ponpes, hadir adalam kegiatan Kakan Kemenag Blora H Nuril Anwar, Camat/yang mewakili, Kapolsek dan Danramil Cepu dengan diiringi irama hadroh yang menambah suasana khidmad dan meriah.

Dalam sambutannya, Camat Cepu yang diwakili oleh Kasi Pemerintahan, Mei Naryono diantaranya menyampaikan ucapan selamat atas diselenggarakan Launching Qur’an Binnadhor semoga membawa berkah dan manfaat bagi masyarakat Cepu khususnya serta masyarakat Blora. “Dan jangan lupa gunakan hak pilih dalam Pilkada, untuk itu masyarakat segera perekaman paling lambat tanggal 26 Juni agar bisa menggunakan hak pilih dalam Pilkada nanti”, ungkapnya.

Plt Kepala KUA Cepu, Noor Hadi,  menyampaikan bahwa kegiatan Khotmil Quran di Cepu diharapkan bisa meningkatkan semarak dakwah bagi masyarakat Cepu khususunya seperti masjid di Kecamatan lainnya di Blora yang dipelopori Kementerian agama melalui peran Penyuluh.

“untuk itu, kami mengharapkan bantuan berbagai pihak untuk mendukung kegiatan ini sehingga  baik masyarakat, takmir dan kami dari Kementerian Agama Blora harus selalu bersinergi bersama untuk menyema”. ucapnya

Sementara itu, kepala Kementerian Agama Blora, Nuril Awar  menyatakan bahwa tugas Kementerian Agama  cukup berat, mulai proses pernikahan, membesarkan dan mendidik anak hinga jadi dewasa , pembinaan keluarga sakinah  sampai orang meninggal dunia, penataan Madrasah, Masjid, Ponpes dan sebagainya, Untuk itu mohon bantuan dari berbagai pihak dan kerjasamanya agar bisa sukses.

Pihaknya juga menyampaikan bahwa dari hasil survey yang pernah ada bahwa kegiatan memakmurkan masjid di masyarakat dulu masih rendah,masih sepi dari kegiatan dan biasanya kegiatan hanya sholat jama’ah saja dan itupun jama’ah belum penuh, untuk itu Kemenag perlu ikut andil untuk mengembalikan fungsi masjid, karena masjid selain tempat ibadah juga tempat pendidikan, tempat syiar dan bahkan mengurusi urusan Negara  pada zaman Rosulullah tempatnya di masjid, sehingga masjid menjadi pusat kegiatan agama.

“Salah satu kegiatan masjid yaitu Khotmil Qur’an Binnadhor atau bil Ghoib, dan dipilih kegiatan khotmil Qur’an karena membaca al Qur’an itu akan mendapat pahala, yang mendengarkan juga mendapat pahala dan juga orang yang sudah meninggalpun juga mendapat kiriman do’a dari orang yang membaca Al Qur’an tersebut”paparnya.

Nuril juga mengaharapkan kegiatan Khotmil Quran bisa membantu upaya menyelematkan generasi muda dari berbuat maksiat dengan memakmurkan masjid, terutama para Kyai, para Ta’mir, dan para Khotib bisa melakukan kegiatan-kegiatan memakmurkan masjid dengan membentuk organisasi Remaja Masjid.

“ Masjidnya sudah bagus, tapi jama’ahnya sepi dan kosong, Ini dikarenakan salah managemen sehingga perlu untuk kita tata”. ungkapnya.

Takmir masjid juga hendaknya perlu memahami bahwa Kotak masjid  juga berfungsi sosial, misalnya untuk membayar khotib atau muadzin dan lain-lain, oleh karena itu kotak  masjid bukan untuk membangun fisik masjid saja, tapi kotak masjid juga untuk membangun jama’ahnya, maka Ta’mir masjid agar memikirkan kesejahteraan jama’ahnya, karena uang datangnya dari masyarakat dan kembali kepada masyarakat, untuk masyarakat, Sehingga kotak amal itu perlu dimanfaatkan untuk kesejahteraan jama’ah, dan setiap menerima uang kotak langsung ditasyarufkan.

Selain itu, menurutnya Khotib kita perlu ditingkatkan SDM-nya dikembangkan sesuai dengan perkembangan jaman, Sehingga al Qur’an dan Hadist itu  selalu releven dengan perkembangan jaman.

“Hendaklah kita ciptakan kondisi yang sejuk dan kondusif, dan Setelah Khotmil Qur’an ini Kemenag akan menata Madin akan ditata dengan akreditas, juga merawat Jenazah putri satu desa satu orang” demikian sambutan H Nuril Anwar serius.

Nuril juga menandaskan beberapa hal antara lain Setiap selapanan hendaknya  mengadakan Khotmil Qur’an, Setiap ba’da subuh agar diadakan Kultum (Pengajian singkat), Ketika adzan dikumandangkan maka hendaklah segera menghadiri sholat berjama’ah.dan Ta’mir masjid itu hendaknya ada reorganisasi dalam 3 tahun sekali dimana yang muda-muda dijadikan Ta’mir, sedang yang tua-tua itu Nadzir yang bertugas member petunjuk kepada Ta’mir dan membangun masjid.  (ima/Kumaidi/bd)