081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Tingkatkan Kebersamaan Dengan Halal Bihalal

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

BLORA – Sebagai upaya meningkatkan kebersamaan, serta menjalin tali persaudaraan, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Blora pada kamis (28/6) kemaren menggelar halal bihalal yang dihadiri seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) yang brtugas di Kantor kementerian Agama Blora, kepala KUA Kecamatan se-kabupaten Blora, penghulu Kecamatan se-Kabupaten Blora, pengawas Madrasah dan PAIS, pnyuluh fungsional serta beberapa tamu undangan yang berlangsung di gedung serbaguna NU Blora.

Nampak hadir dalam acara tersebut tamu undangan sebagai mitra kerja Kemenag antara lain MUI, KH Muharror Ali, BAZNAS, KH Ali Muhdhor, FKDT, FKPP, Badko TPQ, KBIH dan IPHI, Forum Nadzir Wakaf, KKMI,KKMTs, KKMA dan beberapa tokoh agama lainnya.

Dalam laporannya, Ketua Panitia yang merupakan Kasubbag TU Kankemenag Blora, HM Fatah,S.Ag,M.Ed menyampaikan bahwa tujuan penyelenggaraan halal bihalal ini adalah untuk meningkatkan kebersamaan, menjalin ukhuwah Islamiyah dan melebur semua salah dan khilaf yang pernah ada sehingga kinerja ke depan bisa meningkat lebih baik lagi.

Pihaknya juga berharap pertemuan ini bisa menjadi upaya untuk meningkatkan silaturahim antar ASN di lingkungan Kemenag Blora dan mitra kerja yang membantu suksesnya pelaksanaan program kemenag seperti KBIH,IPHI, BAZNAS, MUI dan lainnya bisa terus bersinergi sehingga bisa membawa kemaslahatan bagi umat.

“kami mewakili ASN di lingkungan Kemenag Blora menghaturkan Minal AIDZIN Wal Faidzin mohon maaf lahir batin dan semoga melalui halal bihalal ini bisa meningkatkan kuaitas kebersamaan dan persaudaraan kita untuk mempermudah kinerja kita ke depan  menjadi lebih baik lagi”paparnya.

Hal senada juga diungkapkan Kepala Kankemenag Blora, H. Nuril Anwar,SH,MH yang menyampaikan bahwa pihaknya juga menyampaikan permohonan maaf apabila selama ini banyak kesalahan dan kehilafan dalam hal sikap maupun kebijakan semoga bisa saling memaafkan dengan tulus dan ikhlas.

Menurutnya, Halal bihalal menjadi momen yang tepat untuk saling bersilaturahmi dan saling memaafkan, karena tidak bisa di pungkiri bahwa manusia dalam berinteraksi dengan sesama terkadang mengalami gesekan dan benturan, baik yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja. Maka halal bihalal menjadi waktu yang tepat untuk saling bermaaf-maafan.

Pihaknya juga berterima kasih terhadap semua organisasi agama yang selama ini sudah bermitra baik dengan Kemenag Blora seperti KBIH, BAZNAS,MUI dan lainnya bagi masing masing seksi baik pendidikan madrasah, PAIS, Pontren,Haji maupun Bimas Islam dan Subbag TU sehingga sgala sesuatu program yang masih perlu ditingkatkan bisa saling bersinergi program dengan baik dan yang belum berjalan bisa dilanjutkan lebih intens lagi.

Nuril menandaskan bahwa semua seksi mempunyai program unggulan yang perlu direalisasikan sehingga untuk melancarkannya perlu bermitra dan berpartner dengan semua pihak supaya bisa berjalan saling membantu dan program berjalan lancar dan tertib, seperti haji perlu bersinergi dengan KBIH maupun IPHI, pontren dengan FKDT,Badko TPQ, FKPP dan lainnya.

“mari kita saling bersinergi dan bersama untk mewujudkan visi misi kemenag maupun program agama  demi kemaslahatan umat seperti pendidikan Agama Islam, zakat dan satu jam berjuang serta lainnya sehingga masyarakat Blora nanti yang akan merasakan manfaat program kita yang positif ini dengan bersatunya umaro (pemerintah) dengan ulama”paparnya serius.

Sementara itu, pengisi tausiyah, Syaifudin Zuhri menyampaikan bahwa Halal Bihalal ini sebagai momentum untuk meningkatkan kebersamaan dan ukhuwah Islamiyah karena Hablum Minan nas merupakan upaya saling memaafkan yang bisa terwujud apabila ada keikhlasan masing masing dengan tulus untuk memberikan maaf atas kesalahan satu sama lain yanng berbeda dengan hubungan manusia kepada Allah yang dengan berdoa dan bermunajat bisa mendapatkan maghfirohNya.

Syaifudin menandaskan bahwa halal bihalal merupakan hakikat Idul Fitri, sehingga semakin banyak dan seringnya mengulurkan tangan dan melapangkan dada, maka itulah penghayatan dan pengamalan terhadap hakikat halal bihalal . Bentuknya memang khas Indonesia, namun hakikatnya adalah ajaran Islam.

Untuk itu,  halal bi halal sangat erat kaitannya dengan puasa dan hari raya ‘Idul Fitri, sedang tujuan Alloh mewajibkan puasa adalah “la’alakum tattaquun, agar kamu sekalian bertaqwa” (QS. Al – Baqarah: 187), maka setelah halal bi halal hendaklah kita menjadi orang yang benar benar bertaqwa.

“melalui halal bihalal diharapkan keimanan dan ketaqwaan kita bertambah. Artinya kebiasaan – kebiasaan baik selama kita berpuasa bulan Romadlon, harus dapat di lestarikan selama 11 bulan mendatang. Di samping itu harus diminimalisir perbuatan – perbuatan salah dan dosa di masa – masa yang akan datang”paparnya.

Acara dilanjutkan dengan saling bermushafahah bersama antara satu dengan yang lain dengan lancar dan penuh hidmat untuk melebur semua salah dan khilaf. (ima/bd)