Bupati Minta Umat Islam Blora Menahan Diri

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Blora – Bupati Blora, Djoko Nugroho meminta semua ormas Islam di kabupaten Blora menahan diri untuk tidak terpancing ikut-ikutan menggelar aksi terkait pembakaran bendera bertulis ayat tauhid. Bupati meminta agar permasalahan tersebut cukup diserahkan ke aparat kepolisian.

“Ojo lah, jangan itu sudah ditangani aparat kepolisian. Percayakan pada polisi. Jangan kemudian bikin aneh-aneh bersama di Blora,” kata bupati, Kamis (25/10/2018).
Bupati juga mengaku sudah mendengar akan adanya aksi massa yang akan dipusatkan di Blora mendatang.
“Apalagi saya dengar, dari Bojonegoro, Grobogan dan Rembang akan jadi satu di sini (blora-red) untuk aksi bela Tauhid, tulung untuk diredam dulu biar semua damai,” beber bupati.
Bupati meminta agar ormas Islam cukup berada di rumah masing-masing menggelar doa bersama.
“Kalau bisa cukup buat acara di rumahnya masing-masing berdoa bersama dan tidak usah ada keributan yang merugikan umat dan masyarakat,” pinta bupati.
Sementara itu, Koordinator aliansi umat Islam Blora, ustad Denok aji mengaku tidak mengetahui rencana aksi yang akan dipusatkan di Blora.

“Soal itu saya tidak tahu, saya sepekan safari dakwah di Sumatra, baru jam sebelas malam tiba di Blora,” ucapnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

Meski begitu, pihaknya menyayangkan adanya pembakaran bendera bertulis ayat tauhid tersebut. Koordinator umat Islam Blora mengeluarkan 5 sikap pernyataan diantaranya, menyangkan kejadian tersebut dan tidak mengulangi lagi, agar umat muslim tidak menistakan ayat tauhid tersebut, bendera tauhid bendera umat Islam bukan golongan tertentu, namun pihaknya mengajak umat Islam menahan diri untuk tidak melakukan aksi serta menjaga ukhuwah Islamiyyah.

Sementara hal senada diungkapkan Kepala Kankemenag Blora, Nuril Anwar yang menyampaikan bahwa pihaknya sangat mengharapkan umat Islam yang ada di Blora bisa saling meredam emosi masing masing dan tidak ada kegiatan yang akan menyulut perselisihan dan ketegangan yang lebih luas lagi.

“mari kita jaga kedamaian di Blora dan mohon umat Islam jangan terprovokasi dan tersuut emosi yang bisa merusak silaturahim”pintanya di hadapan tokoh agama dan masyarakat serta Ormas Islam yang ada di Blora kemaren di Aula Kemenag Blora. (ima/bd)