PAIF, PAINO dan Staf KUA Susukan Rembug Kegiatan Bulan Ramadhan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – Penyuluh Agama Islam Fungsional (PAIF) dan Penyuluh Agama Islam Non PNS (Paino) pada hari kamis pagi (01/04) di aula KUA kecamatan Susukan melakukan kegiatan rakor rutin setiap satu bulan sekali. Pertemuan bulan ini agak berbeda karena diikuti oleh seluruh staf KUA kecamatan Susukan, bersama-sama mendengarkan arahan dan bimbingan dari Kepala KUA kecamatan Susukan, Afif Sarianto.

Afif Sarianto menghimbau kepada semua Paino yang sedang piket selain melaksanakan Tusi selaku Penyuluh Agama Islam juga ikut membantu pekerjaan KUA untuk urusan administrasi KUA dengan lebih meningkatkan ketrampilan dalam hal administrasi.

“Saya sangat mengharapkan agar Paino juga bisa membantu menginput dan entri data baik data keagamaan maupun data pernikahan. Harapan saya adalah untuk bisa meningkatkan kompetensi para Paino dalam meningkatkan ketrampilan mereka dalam menggunakan teknologi komputer dan IT,” terangnya.

Yusuf Andi Yulianto selaku PAIF menambahkan bahwa sekarang jumlah Paif dan staf KUA berkurang karena banyak yang purna tugas, sehingga amat sangat diharapkan kepada Paino agar bisa membantu secara teknis administrative dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Staf KUA, Akhmad Setyabudi sangat mengharapkan kepada Paino kecamatan Susukan untuk bisa membantu pekerjaan staf KUA yang jumlah personilnya semakin berkurang, sebentar lagi beliau juga akan purna. Eti Sofiyatul Muyasaroh, juga staf KUA berharap Paino yang memiliki laptop dan memiliki keahlian mengetik yang lancar supaya bisa membantu mengentri data Simkah, Siwak, Sihat, sedangkan untuk Paino yang belum lancar mengetik supaya membantu arsiparis dan tata persuratan dinas.

Terkait akan memasuki bulan suci ramadhan agar penyuluh bisa membuat kegiatan selama bulan ramadhan seperti mengadakan tadarus di aula KUA kecamatan Susukan setiap pagi dengan mendatangkan warga sekitar KUA.

“Dengan diadakannya kegiatan tadarus ini bisa meningkatkan minat masyarakat untuk bisa membaca Al-qur’an mengingat betapa mirisnya jumlah penduduk indonesia yang mayoritas Muslim ternyata masih banyak yang belum bisa membaca Al-Qur’an,” ungkap Yusuf/

Semoga dengan diadakannya kegiatan tersebut selama bulan ramadhan bisa membawa perubahan kepada masyarakat yang tadinya tidak bisa atau belum lancar membaca Al-Qur’an menjadi bisa dan terbiasa, imbuhnya (YAY/mnh/rf)