Usai Simulasi PTM, MIN 2 Sukoharjo Fokus Evaluasi Penjemputan Siswa

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

SUKOHARJO – Berdasarkan Surat Edaran Gubernur nomor : 420/0011645 tentang Kegiatan Belajar Mengajar tahun 2021/2022 pada Satuan Pendidikan dalam pengendalian penyebaran Corona Virus disease 2019 ( COVID-19) di Jawa Tengah dan adanya penurunan kasus positif covid serta turunnya level PPKM di wilayah Jawa terkhusus di Sukoharjo, maka MIN 2 Sukoharjo menyelenggarakan Simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sebagai syarat PTM terbatas. Sebagaimana disampaikan dalam edaran tersebut, MIN 2 Sukoharjo berencana mengadakan Simulasi PTM dalam dua tahap. Tahap pertama dilaksanakan 13 – 25 September 2021 sedangkan tahap kedua dilaksanakan 27 September 2021 sampai 9 Oktober 2021. Simulasi PTM diadakan ditiga kampus yang dimiliki oleh madrasah tersebut yaitu kampus ke-1 Jetis, kampus ke-2 Joho, dan kampus 3 PKTQ. Pada simulasi ini hanya beberapa siswa yang diikutkan sebagai sampel simulasi PTM sebagaimana petunjuk dari Pembina Pengawas Madrasah.

Simulasi PTM dijadwalkan serentak mulai hari Senin tanggal 13 september 2021 di tiga kampus. Namun pelaksanaan simulasi PTM di kampus 2 baru dimulai pada hari Selasa karena ada kabar duka dari tetangga madrasah yang tepat bersebelahan dengan gedung madrasah.

Ditemui di ruang kerjanya, Sabtu (18/09) Kepala MIN 2 Sukoharjo, Wiretnoningsih Nurhayati mengaku sangat bersyukur atas menurunnya kasus Covid yang menyebabkan level PPKM yang semula level 4 turun menjadi level 3. Kepala Madrasah yang juga disampiri mengajar Matematika pada tiga rombongan belajar di kelas 6 itu baru saja menutup pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan aplikasi Zoom Meetings.

“Berdasarkan Dirjen KSKK Nomor B-2459/DJ.I/Dt.I.I/PP.00/08/2021 tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Di Madrasah Tahun Pelajaran 2021/2022 Pada Masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) menyatakan bahwa Madrasah yang menyelenggarakan PTM Terbatas WAJIB memastikan terlebih dahulu bahwa pendidik dan Tenaga Kependidikannya telah divaksin. Hal pertama yang kami cek adalah sejauh mana GTK yang sudah vaksin. Maka kami segera mencari dan menghubungi layanan vaksin. Alhamdulillah 90% GTK telah divaksin sebelum simulasi PTM. Kami ambil sampel 36 siswa di Kampus 1, 35 siswa di Kampus 2, dan 20 siswa di Kampus 3 yang masing-masing dibagi dalam 2 rombel,” jelas Wiretno.

Wiretno menambahkan bahwa evaluasi simulasi PTM dijadwalkan di akhir kegiatan. Namun setiap hari setelah siswa pulang, madrasah melalui satgas covid-19 melakukan evaluasi. Disampaikan oleh Wagimin, Ketua Satgas Covid-19 MIN 2 Sukoharjo bahwa yang menjadi catatan pada hari pertama adalah pada penjemputan.

“Teknis penjemputan yang telah direncanakan sedemikian rupa ternyata belum berjalan dengan baik. Sehingga kami lakukan perbaikan. Alhamdulillah hari kedua hingga hari ini berjalan lancar. Tentu kami tetap akan melakukan evaluasi. Terutama dalam rangka menghadapi PTM Terbatas nanti,” tutur Wagimin.

Danuri, Pengawas Madrasah yang hari ini melakukan monitoring dan evaluasi menyampaikan bahwa secara umum pelaksanaan Simulasi PTM di MIN 2 Sukoharjo berjalan baik. Ia berharap semoga saat PTM Terbatas juga berjalan lancar.

“Jangan buru-buru menghadirkan siswa sebanyak 50% dalam PTM Terbatas nanti. Mengingat jumlah siswa MIN 2 Sukoharjo yang terbilang cukup besar. Bertahap dan selalu dievaluasi.” pesan Danuri.(rifky/djp/rf)