Jangan Jadikan Pandemi Kendala Pembangunan Sumber Daya Manusia

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Kasubbag TU H. Purwadi membuka kegiatan Pelatihan Pembelajaran Tematik MI yang digelar BDK Semarang di Aula Uswatun Khasanah Purbalingga.

Purbalingga –  Pandemi Covid yang datang dan pergi silih berganti dengan berbagai bentuk dan variannya janganlah dijadikan sebagai kendala pembangunan sumber daya manusia. Hal tersebut disampaikan Widya Iswara  Hj. Ngamilah mewakili Kepala Balai Diklat Keagamaan (BDK) Semarang pada kegiatan pembukaan Pelatihan Pembelajaran Tematik Madrasah Ibtidaiyah yang digelar di Aula Uswatun Khasanah Purbalingga, Senin (21/2/2022).

Pada kegiatan yang diikuti oleh 35 Guru Madrasah Ibtidaiyah dan akan berlangsung hingga 26 Pebruari 2022 tersebut Ngamilah menjelaskan, ketidakhadiran Kepala BDK Semarang Anshori di Purbalingga karena banyaknya kegiatan pelatihan serupa yang digelar di wilayah kerjanya.

“Balai Diklat Keagamaan Semarang pada tahun ini menargetkan sebanyak 6.030 alumni dalam 186 angkatan. Oleh karena itu saya sampaikan amanah beliau untuk mengirimkan salam kepada bapak/ibu semua,” ungkapnya.

Ia menambahkan, BDK Semarang saat  ini lebih banyak menggelar pelatihan bukan diklat. Di antara yang menjadi bahan pertimbangannya antara lain bahwa pelatihan dengan lebih sedikit teori dan banyak praktik lebih menyasar pada target peningkatan kompetensi peserta.

Selain itu Ngamilah menandaskan, dalam rangka melaksanakan program sesuai dengan target yang ditetapkan  pelatihan pegembangan sumber daya manusia terus digelar di berbagai daerah. Meskipun penyelenggaraannya masih harus mengikuti prosedur protokol kesehatan yang ketata karena masih berada di tengah-tengah suasana pandemi Covid. Ia bahkan menegaskan, berdasarkan pengalaman penyelenggaraan pelatihan dari daerah lain ada yang dengan terpaksa ditutup dengan alasan pandemi.

“Pelatihan saat ini berbarengan dengan pandemi yang datang dan pergi sesukanya. Mungkin juga karena kita dan masyarakat yang masih kurang disiplin Oleh karenanya selama pelaksanaan pelatihan ini prokes harus diterapkan terus karena kita juga diawasi oleh Gugus Tugas Covid,” pesannya.

Pandemi yang belum jelas berakhirnya  menurutnya tidak boleh dijadikan alasan mandegnya  pembangunan sumber daya manusia.

“Kegiatan ini penting bagi pengembangan SDM kita, karena  ibarat pepatah Bila salah membajak sawah, akan rusak padi semusim. Tapi bila salah mengelola pendidikan, maka  akan rusak generasi suatu bangsa,” ungkapnya filosofis.

Dengan kondisi pandemi BDK telah mengembangkan kegiatan pendidikan dan pelatihannya dalam berbagai model seperti Pelatihan di Wilayah Kerja (PDWK), Pelatihan di Tempat Kerja (PDTK) dan Pelatihan Jarak Jauh (PJJ).

Selain mengapresiasi kehadiran peserta yang tepat waktu, Ngamilah juga mengajak mereka untuk lebih bersyukur karena kegiatan di Purbalingga masih bisa ditempuh dengan perjalanan darat.

“Di tempat lain ada peserta yang harus naik motor dan di perjalanan untuk sampai ke lokasi peserta bersama motornya harus naik perahu menyeberangi perairan. Gunakan kegiatan pelatihan ini semaksimal mungkin, InsyaAllah bernilai ibadah,” ujarnya memotivasi.

Widya Iswara Hj . Ngamilah memberikan sambutan mewakili Kepala BDK Semarang.

Patuhi Regulasi

Mewakili Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga yang tidak hadir karena cuti, Kasubbag TU H. Purwadi memberikan beberapa pesan penting.

“Selaku ASN Kementerian Agama kita harus selalu mendukung kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah,” ungkapnya.

Menurutnya, ASN Kementerian Agama merupakan kepanjangan tangan dari pemerintah pusat.  Maka harus siap untuk melaksanakan berbagai regulasi yang ditetapkan, termasuk di dalamnya terkait pembentukan wilayah bebas dari korupsi.

Ia menambahkan, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga meskipun pada penilaian tahun 2021 belum lolos WBK, namun sudah berhasil membentuk wilayah Zona Integritas yang bebas dari korupsi.

“Mindset baru yaitu bebas dari korupsi sudah terbentuk dan dapat dibuktikan  hingga di instansi ataupun Satuan Kerja di daerah. Itu semua hasil dari upaya sosialisasi massif yang kita laksanakan ke berbagai daerah di kabupaten Purbalingga,” tandasnya.

Ia meminta seluruh peserta kegiatan untuk mengikuti kegiatan secara sungguh-sungguh, sebagai wujud syukur karena termasuk bagian kecil dari guru-guru yang memperoleh kesempatan langka tersebut.

“Dari 179 MI swasta yang ada di kabupaten Purbalingga yang dapat mengikuti pelatihan ini hanya 35. Jadid bapak / ibu harus lebih bersyukur. Monggo ikuti dengan sebaik-baiknya,” pesannya. * (sar / bd)