Siap Terapkan Kurikulum Merdeka Belajar Kemenag Blora Gelar Sosialisasi IKM

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Blora – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Blora mengadakan sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang bertempat di Gedung Graha Bhakti Amega dan KPRI Blora. Kegiatan ini diikuti oleh pengawas dan kepala madrasah se-kabupaten Blora. Hadir dalam kegiatan ini Kakankemenag, Kasi Pendidikan Madrasah, dan Narasumber IKM.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Blora, M.Kafit mengatakan, perkembangan kurikulum pendidikan terus dinamis, para guru untuk selalu siap menghadapi kurikulum yang senantiasa berkembang terlebih selama pandemi.

M. Kafit, yang membuka kegiatan sosialisasi berharap semakin memperkuat kompetensi kepala madrasah khususnya terkait kurikulum merdeka belajar. Narasumber dihadirkan untuk menyatukan persepsi terkait kurikulum merdeka. Bagi siswa, penguatan ditujukan bagaimana siswanya memerdekakan sendiri untuk mencari ilmu sebanyak-banyaknya melalui berbagai sumber.

“Mari pengawas, kepala madrasah dan guru sampai siswanya mari bersama-sama untuk melakukan kegiatan ini, menyambut kurikulum merdeka di madrasah.” kata M.Kafit

Lanjutnya, Kurikulum Merdeka dirancang sebagai bagian dari upaya Kemendikbud dan Ristek untuk mengatasi krisis belajar yang telah lama kita hadapi dan menjadi semakin parah karena pandemi. Krisis ini ditandai oleh rendahnya hasil belajar dan ketimpangan kualitas belajar. Hal yang menarik dari kurikulum merdeka adalah kurikulum ini lebih sederhana dan mendalam, lebih berfokus pada materi esensi dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya, dan lebih merdeka, relevan, dan interaktif.

Esensi Kurikulum Merdeka adalah pendidikan berpatokan pada esensi belajar, di mana setiap siswa memiliki bakat dan minatnya masing-masing. Tujuan merdeka belajar adalah untuk mengejar ketertinggalan pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 secara efektif.

Adapun yang bertindak sebagai narasumber dalam kegiatan ini H. Juwair, MM., M.Si (Kasi Kurikulum dan Kesiswaan Kantor Wilayah  Kementerian Agama Prov. Jawa Tengah), Eny Mujiatun, S.Pd., Ahmad Muflihin, S.Pd., dan Ahmad Muslichan, S.Pd (Guru SMAN 1 Karangrayung, Grobogan). (nn/rf)