081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Dewan Penggalang MTsN 15 adakan LDK Bareng Kodim

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

(Boyolali) – Madrasah Tsanawiyah Negeri 15 Boyolali bekerja sama dengan Kodim 0724 Boyolali mengadakan kegiatan LDK ( Latihan Dasar Kepemimpinan ) bagi para Anggota Dewan Penggalang MTsN 15 Boyolali Gudep 12.117-12.118 yang bertempat di Markas Kodim 0724 Boyolali di Jl. Pandanaran, Tegalmulyo, Mojosongo, Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali pada hari Rabu dan Kamis (23 -24/11). Dalam kegiatan tersebut sebanyak 20 Anggota Dewan Penggalang yang diikutkan dalam kegiatan LDK Dewan Penggalang, yang terdiri dari 6 peserta putra dan 14 peserta putri.

Kegiatan tersebut di buka oleh Arkanuddin selaku Kepala MTsN 15 Boyolali. Dalam sambutannya Arkanuddin berpesan untuk anggota Dewan Penggalang untuk mengikuti kegiatan LDK dengan sungguh – sungguh sebagai wujud pembelajaran kedisiplinan serta memupuk mental anggota Dewan Penggalang agar kedepannya menjadi manusia yang memiliki jiwa patriotisme dan memiliki mental yang tangguh serta karakter keIslaman yang kuat.

“LDK ini merupakan pembelajaran kedisplinan dan memperkuat mental bagi dewan penggalang, sehingga kedepan dewan penggalang pramukan MTsN 15 mempunyai jiwa patriotisme dan karakter yang kuat,” kata Arkanuddin.

Dalam kegiatan LDK ada beberapa kegiatan yang dilakukan serta beberapa materi yang disampaikan diantaranya adalah   1. Dunia Penggalang ; dimana dalam materi ini disampaikan pengertian, kegiatan serta kode – kode kehormmatan dalam Dunia Penggalang. Materi yang kedua 2. Wawasan Kebangsaan ; dalam Wawasan Kebangsaan disampaikan mengenai cara pandang Bangsa Indonesia dalam mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi jatidiri bangsa dan kesadaran terhadap sistem nasional yang bersumber dari Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Materi yang ketiga berkaitan dengan  3. Implementasi Pancasila dalam Kehidupan sehari-hari; dalam materi ini disampaikan  Contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, yaitu: – Tertib melakukan ibadah sesuai dengan agama yang dianut, – Menghormati setiap perbedaan terutama perbedaaan keyakinan, – Tidak memaksakan suatu keyakinan kepada orang lain, – Tidak mengganggu ketika ada orang lain yang sedang beribadah, – Membina kerukunan dalam kehidupan.

Materi berikutnya atau yang keempat adalah mengenai  4. PBB ( Peraturan Baris Berbaris ), dimana dalam kegiatan PBB merupakan suatu wujud latihan fisik guna menanamkan disiplin, patriotisme, tanggung jawab serta membentuk sikap lahir dan bathin yang diarahkan pada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.

Materi yang kelima adalah penyampaian materi 5. Dinamika Kelompok; dimana Dinamika Kelompok adalah suatu Istilah yang digunakan untuk menghubungkan kekuatan-kekuatan aspek pekerjaan kelompok. Pada dasarnya, Dinamika Kelompok mengacu pada kekuatan Interaksional dalam kelompok yang ditata dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan para anggota.  Tujuan kegiatan ini adalah untuk membekali Dewan Penggalang dengan materi kepramukaan agar mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang lebih. Selain itu juga untuk membentuk  Dewan Penggalang yang berkarakter, sehingga lebih siap mendampingi adik-adik saat latihan Pramuka.

Materi terakhir yang disampaikan adalah materi terkait 6.  11 azaz dasar Kepemimpinan; dimana pada hakikatnya asas kepemimpinan merupakan pedoman bagi seorang pemimpin. Mengacu pada 11 Azas Dasar Kepemimpinan TNI, Asas-asas kepemimpinan tersebut, yaitu :

1. Taqwa; Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa dan taat kepada-Nya.

2. Ing Ngarsa Sung Tulada; Memberi suri tauladan di hadapan anak buah.

3. Ing Madya Mangun Karsa; Ikut bergiat serta menggugah semangat di tengah-tengah anak buah.

4. Tut Wuri Handayani; Mempengaruhi dan memberi dorongan dari belakang kepada anak buah.

5. Waspada Purba Wisesa; Selalu waspada mengawasi, serta sanggup dan memberi koreksi kepada anak buah.

6. Ambeg Parama Arta; Dapat memilih dengan tepat mana yang harus didahulukan.

7. Prasaja; Tingkah laku yang sederhana dan tidak berlebih-lebihan.

8. Satya; Sikap loyal yang timbal balik, dari atasan terhadap bawahan dan dari bawahan terhadap atasan dan ke samping.

9. Gemi Nastiti; Kesadaran dan kemampuan untuk membatasi penggunaan dan pengeluaran segala sesuatu kepada yang benar-benar diperlukan.

10. Belaka; Kemauan, kerelaan dan keberanian untuk mempertanggungjawabkan tindakan-tindakannya. 11. Legawa; Kemauan, kerelaan dan keikhlasan untuk pada saatnya menyerahkan tanggung jawab dan kedudukan kepada generasi berikutnya. (AN/ZN/Jaim/rf)