Blora – Hari santri merupakan momentum yang paling penting untuk santri-santri Indonesia khususnya Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Blora juga tidak ketinggalan untuk memperingati dan merayakannya dengan cara melakukan istighosah, Senin (22/10). Kegiatan ini berlangsung di Masjid Baitul Ghofur dengan lancar dan khidmad, dimana Semua warga MAN Blora memanjatkan doa bersama yang dipimpin Moh Fathur selaku koordinator Keagamaan MAN Blora. Kegiatan istighosah ini juga untuk menyadarkan siswa siswi bahwa santri tidak hanya hadir di pondok pesantren, tetapi juga hadir dilingkungan madrasah dan masyarakat pada umumnya.
Amiruddin Aziz, selaku Kepala Madrasah menyampaikan momentum Hari santri nasional yang sudah di resmikan dan wajib merayakan sesuai lingkungan masing-masing. Sesuai edaran Sekretaris Jendral Kementrian Agama Republik Indonesia nomer 2380/B.VI/DT.I.II/HM.0I/10/2016 Tentang Himbauan Peringatan Hari santri dan sesuai Keputusan Presiden Nomer 22 tahun 2015 yang menetapkan setiap tanggal 22 oktober menjadi Hari Santri.
Di lihat dari tema hari santri tahun ini, “Bersama Santri Damailah Negeri” Sebagaimana ayo madrasah, santri tidak hanya mereka yang lulusan pondok pesantren, tetapi adalah mereka umat Islam yang memiliki basis keilmuan memadai dan memiliki daya pikir terbuka serta menyebarkan agama Islam dalam rangka mendamaikan dan menjadi rahmatan lil alamin.
“Santri dalam pengertian luas adalah umat muslim yang memiliki basis pengetahuan memadai dan memiliki cara berpikir terbuka dan menebarkan ajaran islam dalam mewujudkan kedemaian di tengah-tengah kehidupan”, ujar Amir.
Sehingga dengan tema Bersama Santri Damailah Negeri, diharapkan kaum santri menyadari tanggung jawab yang lebih besar dalam menjaga, memelihara, dan merawat keindonesiaan.
Dalam peringatan ini ada beberapa titik tekan yang harus dimiliki generasi muda khususnya para santri MAN Blora agar mempunyai karakter atau akhlakul karimah, pintar mengaji, menguasai teknologi dan mempunyai jiwa nasionalisme yang tinggi. (umi/ima/bd)