Boyolali (Humas) – Mengawali tahun 2019 Kantor Kementerian Agama Kabupaten Boyolali menyelenggarakan pembinaan ASN di lingkungan Kankemenag Kab Boyolali. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada rabu (16/01) di Aula Kankemenag Kab Boyolali. Dihadiri oleh pejabat struktural, Pengawas dan Kepala Madrasah, Kepala KUA, Serta Penyuluh Agama Pada Kankemenag Kab Boyolali. Pembinaan ASN di lingkungan Kankemenag Kab Boyolali tersebut diisi dengan evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2018 serta strategi untuk meningkatkan kinerja pada tahun 2019.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Boyolali melalui Kasubbag Tata Usaha, Muh. Mu’alim menyampaikan bahwa serapan DIPA yang merupakan salah satu indikator kegiatan yang dilaksanakan di Kankemenag Kab Boyolali pada tahun 2018 kemarin tidak terserap secara maksimal. Serapan DIPA pada tahun 2018 hanya sekitar 95%. diperlukan bekerja lebih giat agar DIPA yang ada pada tahun 2019 dapat terserap dengan lebih maksimal.
” Awal tahun 2019, akan sangat bagus sebagai salah satu momentum dalam melakukan pembinaan kepada ASN. kita ketahui bahwa ditahun kemarin (2018) DIPA tidak terserap secara maksimal, hanya sekitar 95%, sehingga ditahun 2019 ini harus kita tingkatkan dan bekerja lebih keras” ujarnya
Kasubbag tata usaha juga mengingatkan kembali terkait kedisiplinan ASN. Tahun 2019 adalah tahun politik. Kementerian Agama telah memberikan rambu rambu terkait perilaku ASN dalam menyikapi tahun politik. Jangan sampai ASN di lingkungan Kankemenag Kab. Boyolali salah langkah dalam berperilaku di tahun politik ini.
“Oleh sebab itu kami mengundang panjenengan semua untuk melakukan pembinaan agar para ASN mengetahui apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Kedepan harus ada gambaran yang jelas sehingga ASN tidak salah langkah, ” lanjutnya.
Sebagai penutup, Kasubbag menekankan kembali agar para pejabat di lingkungan Kankemenag Kab Boyolali menjadikan 5 Nilai budaya kerja kementerian agama sebagai ruh dalam bekerja. Serta para pejabat di lingkungan Kankemenag Kab Boyolali dapat menciptakan tata kelola Kementerian Agama yang lebih baik dan lebih bersih.
Dengan dilaksanakannya hal tersebut Kasubbag Tata Usaha berharap yang pertama, para pajabat struktural dapat menjadi pejabat yang visioner yakni bekerja sesuai tugas dan tangungjawabnya. Kedua, sebagai rule model atau tuntunan dalam prilaku kode etik perilaku pelaksanaan tugas sehari-hari. Ketiga, sebagai motivator terhadap anak buahnya yang mesih gamang atau galau dalam melaksankaan tugasnya. (Surya-Jaim/wul)