Blora – Saat ini dunia pendidikan khususnya di Madrasah memerlukan upaya bimbingan dan konseling bagi peningkatan karakter anak, maka peran Guru Bimbingan dan Konseling juga sangat strategis dan urgent sehingga Guru BK perlu dikuatkan,ditingkatkan kualitas maupun eksistensinya.
Demikian diungkapkan Kasi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Blora, Fathul Himam, dalam workshop Peningkatan Kompetensi Guru BK yang diselenggarakan atas Kerjasama Kantor Kementerian Agama Kabupaten Blora bekerjasama dengan IAIN Ponorogo di Aula Kankemenag Blora pada Selasa, ( 12/02) kemaren.
Dalam acara yang dihadiri sekitar 35 guru BK Madrasah Aliyah se Kabupaten Blora tersebut, Fathul Himam menandaskan pentingnya pemberian pencerahan anak didik saat ini dengan sentuhan guru BK karena masalah yang dihadapi anak sangat kompleks seperti pengaruh teknologi informasi, media sosial, pergaulan dan lainnya yang sangat rentan masuknya berbagai penyakit sosial.
“Berbagai pengaruh maraknya pergaulan bebas remaja yang menurut berita banyak kasus siswa yang hamil diluar nikah, pacaran melewati batas, narkoba, tawuran pelajar, minuman keras sangat memerlukan perhatian dan sentuhan guru BK untuk memberikan konseling kepada anak didik kita,”paparnya serius.
“Untuk itu, kita harus menyiapkan strategi, inovasi dan kreatifitas dalam mendidik anak sehingga guru BK juga harus mempunyai kecerdasan, wawasan kebangsaan dan kalau perlu mengarahkan anak didik ke prinsip – prinsip syariah,”imbuhnya.
Himam juga menandaskan bahwa lingkungan sangat menentukan arah pergaulan anak didik sehingga perhatian guru BK sangat penting untuk selalu memantau pekembangan psikologi, maupun perilaku siswa di Madrasah masing – masing dan segera mencari solusi apabila ditemukan penyelewengan dan penyimpangan kepribadian anak didik.
Senada dengan hal tersebut, Dosen IAIN Ponorogo sebagai Narasumber Workshop, Dr. Munir menyampaikan bahwa Penguatan Layanan Bimbingan dan Konseling Tahun 2019 adalah sebagai upaya untuk meningkatkan dan menguatkan kemampuan Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan menindaklanjuti evaluasi layanan bimbingan dan konseling di sekolah masing masing, dan sebagai salah satu upaya memotivasi bagi guru-guru BK sebagai layanan terdepan untuk Pendidikan karakter siswa agar selalu berinovasi pembelajaran terkait dengan bimbingan konseling dan peningkatan Pendidikan karakter.
Munir juga menandaskan bahwa hasil yang diharapkan salah satunya adalah nantinya guru BK harus mampu mengimplementasi actionya di sekolah masing-masing sehingga seluruh siswa nantinya bisa medapatkan pelayanan dari guru BK tanpa terkecuali.
Pihaknya memberikan beberapa tips agar guru BK bisa meningkatkan kompetensi, profesionalisme, dan karier guru secara efektif, efisien, dinamis, terbuka, bertanggung jawab, dan akuntabel demi pendidikan karakter anak melalui metode brainstorming, diskusi, maupun bimbingan dan pengarahan.
“Tujuan bimbingan dan konseling adalah membantu individu memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap-tahap perkembangan dan predisposisi yang dimiliki serta sesuai dengan tuntutan positif lingkungannya sehingga guru BK dituntut agar dapat meningkatkan kompetensi dirinya sesuai dengan perkembangan zaman,”paparnya serius.
Dengan peningkatan kompetensi, pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling akan efektif, mencapai tujuan yang optimal dan anak didik yang dibimbing dapat merasakan manfaat pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah.
Munir menandaskan upaya yang paling stategis dalam membimbing siswa adalah melalui peningkatan kompetensi profesional guru BK, melalui program pelatihan bimbingan dan konseling yang efektif untuk meningkatkan kompetensi profesional guru BK dengan kemampuan dan kualitas fisik, intelektual, emosional, sosial dan moral sebagai pribadi yang hangat dan menyentuh siswa. (ima/rf)