Blora – In House Training (IHT) Implementasi Kurikulum 2013 Angkatan II diikuti oleh 123 Guru Madrasah Tsanawiyah se Kabupaten Blora.
Kegiatan yang dilaksanakan di MTs Ma’arif 1 Blora tanggal 9–12 Oktober 2017 ini secara resmi ditutup oleh Kepala Balai Diklat Semarang. Dalam sambutan pengarahannya Drs. H. Syari’in, M.Pd.I, menyatakan kegiatan ini sangat positif bagi peningkatan mutu guru-guru madrasah di Kabupaten Blora sebab Balai Diklat Keagamaan Semarang hanya mampu melaksanakan Diklat Reguler paling banyak 35 peserta di setiap angkatan, ini artinya setiap kabupaten hanya bisa mengirim seorang peserta di setiap angkatan.
Menuurtnya, dengan adanya kegiatan IHT ini guru-guru madrasah memiliki kesempatan lebih banyak untuk menjadi peserta.
Lebih lanjut Syari’in menyatakan guru madrasah adalah tokoh-tokoh pilihan yang diharapkan bisa mengemban visi Dirjen Pendis yaitu menjadikan madrasah sebagai rujukan dunia, maju tidaknya pendidikan madrasah tergantung pada guru karena guru sebagai ujung tombaknya pendidikan madrasah. Selain itu, Madrasah terbanyak di dunia adalah di Indonesia, dan guru madrasah terbanyak di dunia adalah Indonesia.
“Jadi kalau madrasah di Indonesia maju, maka dunia pun akan mengikuti irama madrasah, sehingga kami berharap kerja sama peningkatan guru-guru madrasah melalui kegiatan-kegiatan seperti ini bisa berkelanjutan” tambahnya serius.
Sementara itu Ketua KKMTs Kabupaten Blora, Imam Suyono dalam laporannya mengatakan peserta sangat antusias dalam mengikuti IHT ini. Hal ini dibuktikan dengan adanya produk yang dihasilkan oleh peserta diklat.
“Adapun Jumlah peserta diklat sendiri melampaui target, yakni semula dalam perencanaan kami hanya 120 orang, ternyata yang mendaftar ada 123 orang, ini merupakan salah satu indikator keberhasilan Angkatan I”paparnya.
“Peserta Angkatan I yang pesertanya kepala-kepala madrasah merasakan pentingnya IHT ini sehingga di angkatan II ini ada beberapa madrasah yang menambah jumlah peserta” imbuhnya.
Hadir sebagai nara sumber kegiatan ini Hj. Amiroh Ambarwati, S.Pd., MA, Drs. Junaidi M.Pd dan Drs. H. Bisri Mustofa, M.Pd.I, Widyaiswara dari Balai Diklat Keagamaan Semarang. Selama 4 hari mengajak guru-guru madrasah peserta IHT untuk berdiskusi tentang Dinamika Kurikulum 2013, Perubahan Mind Set, Analisis KI dan KD, Perancangan Pembelajaran, Penyusunan RPP, Dinamika Penilaian Kurikulum 2013, Penilaian Sikap, Penilaian Pengetahuan, Penilaian Keterampilan, Pengolahan dan Pelaporan Hasil penilaian.
Kegiatan ini disetting khusus untuk mendalami kurikulum 2013 mulai dari perubahan cara berfikir, dinamika penerapan kurikulum 2013 sampai pengolahan nilai peserta didik di buku rapor. Guru-guru diajak berfikir sistematis mulai dari menganalisis KI dan KD, merancang pembelajaran yang efektif, menyusun prota dan promes, menyusun RPP, merancang penilaian sampai memasukkan nilai dalam rapor.
“Berbeda dengan angkatan pertama, angkatan kedua ini tidak ada materi RKM karena fokusnya pada guru madrasah”ungkap H. Sholikin, S.Ag, ketua panitia IHT. (Shol-Ima/bd)