Bukit Sukobubuk Pati dijadikan Lokasi Pemantauan Rukyatul Hilal Akhir Sya’ban 1444 H

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

PATI – Tim rukyat hilal Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pati memantau secara langsung hilal penentuan awal bulan Ramadhan 1444H/2023 M, di Bukit Sukobubuk Margorejo Kab. Pati, Rabu, (22/3).

Pelaksanaan rukyatul hilal akhir Sya’ban 1444 H ini bertujuan untuk menentukan awal Ramadhan 1444 H. Pemantauan ini juga dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia.

Hadir dalam pemantauan tersebut, Kepala Kemenag Kab. Pati beserta jajaran pejabat, Ketua Pengadilan Agama Kab. Pati, Ketua MUI, Pemda Kab. Pati, perwakilan ormas Islam dan segenap tim rukyatul hilal.

Kepala Kemenag Pati Ali Arifin dalam sambutannya mengatakan dalam Islam ada dua cara menentukan awal bulan Ramadhan, salah satunya rukyatul hilal yang dilakukan pada hari ini dengan memantau secara langsung dan dengan cara hisab atau perhitungan.

Dua metode ini menurutnya saling melengkapi sekaligus sebagai khasanah dalam Islam guna menentukan awal masuknya bulan Qamariah. Oleh karena itu ada kecenderungan pelaksanaan ibadah tahun ini seluruh umat muslim di Indonesia bisa serentak.

“Kali ini hilal bisa dilihat oleh perukyat karena ketinggian sudah melebihi batas minimal yaitu delapan derajat. Lokasi Bukit Sukobubuk adalah lokasi yang strategis untuk rukyatul hilal di wilayah Kabupaten Pati ini, hanya saja akses infra struktur menuju lokasi sangat memprihatinkan karena masih berupa jalan setapak,” ungkap Ali.

Kepala Kemenag Pati juga mengucapkan terima kasih kepada tim yang melakukan pemantauan hilal awal bulan Ramadhan tahun ini dan sekaligus mengajak untuk kita menyambut dan memeriahkan bulan suci ini dengan amaliyah Ramadhan.

Sementara itu Tim Teknis Hisab Rukyat Kantor Kementerian Agama Kab. Pati, Moh. Ridwan mengatakan untuk hasil pemantauan tim rukyat hingga proses selesai, Secara hisab ketinggian hilal saat matahari terbenam pada hari Rabu, 22 Maret 2023 di lokasi tersebut adalah 8 (delapan) derajat dan sudah melebihi batas minimal ketentuan Kemenag RI. “Hilal bisa dilihat walaupun harus memakai alat,” ungkap Ridwan.

“Berdasarkan Hasil hisab dan rukyat tersebut, dan implementasi imkanul rukyat dengan kriteria baru Mabims yang dipedomani serta visibilitas hilal sudah memasuki awal bulan baru,” terangnya.

Namun demikian, penentuan awal Ramadhan akan ditentukan pada sidang isbat awal bulan Ramadhan yang dipimpin oleh Menteri Agama di Jakarta.

“Setelah melakukan pemantauan, hasil rukyat tersebut akan dikirim sebagai bahan laporan dalam sidang Isbat penentuan awal Ramadhan 144 H,” tandasnya.

Kegiatan rukyatul hilal ini diakhiri dengan pembacaan doa oleh ketua MUI Kabupaten Pati, Abdul Karim.(at/Sua)