Blora – Jamaah Haji di KUA Kecamatan Ngawen dengan antusias mengikuti bimbingan manasik haji baik teori dan praktek yang digelar beberapa hari kemaren (11/7)yang diikuti sekitar 47 orang, terdiri dari 23 pria dan 24 perempuan di Aula SMK Muhammadiyah Ngawen.
Hadir dalam acara tersebut Kepala KUA, Forkopimcam yaitu Camat dan Danramil Ngawen, Camat Drs. Sunanto, MM yang sekaligus membuka Bimbingan Manasik Haji kelompok KUA Kecamatan Ngawen.
Manasik Haji dilaksanakan selama 6 hari dengan nara sumber yaitu Kepala KUA Ngawen, Shofwan, Camat Ngawen, KH Idrus Jufri,KH Busyro dan lainnya.
Camat Ngawen, Drs. Sunarto menyampaikan bahwa Penyelenggaraan ibadah Haji itu merupakan tanggungjawab pemerintah maka perlu Bimbingan Manasik Haji bagi calon jama’ah haji dan perlu upaya dengan kerjasama masyarakat guna bimbingan pemantapan disamping calon haji mengikuti bimbingan di tempat lain”ujarnya.
Sunarto juga mengungkapkan bahwa Manasik ini sebagai bekal kepergian ke Mekah Al Mukaromah maka supaya calon haji luruskan niat atau satukan ibadah serta tetap didasari iman Islam semoga kepulangannya menjadi haji mabrur.
Sementara itu, Kepala Kemenag Blora, Nuril Anwar menyampaikan bahwa Upaya pemerintah seperti Kmeenag adalah membuat kenyamanan, rasa aman dan lancar dalam melaksanakan ibadah Haji, yaitu Yang mendaftar duluan akan diberangkatkan dulu, asal memenuhi persyaratan, Yang sudah berangkat harus bisa menjalankan ibadah wukuf apapun kondisinya baik dalam kondisi sehat maupun sakit walaupun harus disyafarikan wukufnya, Yang sudah sampai di Arab pemerintah mengupayakan ada pemondokan, Pemerintah mengusahakan agar jama’ah Haji mendapat makan selama 20 hari, Jatah makan akan dihentikan 4 hari sebelum di Arafah dan 4 hari setelah di Mekah. Jadi jama’ah bisa beli makanan atau membuat makanan sendiri. Tanggal 8,9 dan 10 dapat jatah makanan lagi, Dengan tidak banyak memikirkan bekal makanan diharapkan agar jama’ah bisa konsentrasi pada ibadah, Yang sudah berangkat akan dikembalikan ke Tanah Air.
“Inilah ciri keberhasilan pemerintah dalam pelayanan haji untuk lebih baik lagi, selain itu juga mempersiapkan petugas haji yang professional”paparnya
Nuril juga menandaskan bahwa dalam proses perjalanan ibadah Haji untuk Blora tahun 2018 ini jamaah haji berada di Kloter 52 dan 53 dengan jumlah jama’ah haji Blora yaitu 466 orang . Untuk Kloter 52 masuk Pendopo Kabupaten pada 31 Juli 2018 pukul : 07.00 WIB (Pagi) untuk berangkat dan Pukul: 13.00 WIB sampai di Embarkasi Solo, dan Pemulangan jama’ah Haji Rabu 12 September 2018 sampai Blora jam: 21.00 WIB, dimana Koper dibagi tanggal 13 September 2018.
Sedang Kloter 53 masuk Pendopo pada Selasa, 31 Juli pukul: 12.00 WIB (Malam). Masuk Embarkasi pukul: 06.00 WIB (Pagi), sholat Subuh di Embarkasi). Pemulangannya hari Kamis 13 September 2018 sampai Blora jam 09.00 WIB (Pagi). Koper diambil pada Jum’at 14 September 2018.
Baik Kloter 52/53 setelah di Solo akan diterima di bagian Penerimaan. Setelah di Embarkasi diterima Panitia dan akan diperiksa kesehatannya (selama 2 jam). Calon Jama’ah Haji akan menerima Uang Pesangon (Leaving cost) juga menerima Paspor ketika mau berangkat, Setelah itu akan memasuki gedung Musdzalifah.
Gelombang II Tas tentengnya diisi dengan pakaian ikhrom, karena miqotnya (niat haji) di Ya Lam Lam, tapi karena kondisi tidak memungkinkan maka miqotnya di Jedah (Bandara), dan Setelah pakai ikhrom akan diantar ke Kamar Hotel ,Setelah itu akan melakukan Umroh yang dibimbing oleh Ketua Kloter, dan Setelah itu bisa melakukan Umroh Sunnah sebanyak-banyaknya tapi mengingat konsidi hendaknya dalam bepergian agar beregu/bersama-sama.
Selain itu, jelas Nuril bahwa pada tanggal 8 Dzulhijjah dalam satu Maktab akan dikirim ke Arafah dan disini sudah disediakan Tenda, selain itu akan mendapat makan sekali, dan
Tanggal 9 Dzulhijjah melakukan Wukuf dibimbing Ketua Kloter. Setelah itu akan dibawa ke Musdzalifah waktunya tengah malam (jam 1 malam), dan Setelah sampai Mina melempar Jamarot pada tanggal 10, 11, 12 Dzulhijjah. Setelah itu melakukan Tahalul, Lalu di bawa ke Mekah untuk melakukan Thowaf dan Tahalul kemudian selesailah rangkaian ibadah Haji.
“Selanjutnya rombongan menuju ke Madinah melakukan sholat Arba’in dan disana ada kegiatan wisata di Madinah serta bisa berdo’a di Roudhoh. Akhirnya dari Medinah jama’ah Haji dikembalikan pulang di Tanah Air”terangnya.
Sementara itu, KH Idrus Jufri sebelum memberikan pelatihan praktek manasik memaparkan bahwa Ibadah Haji hendaklah dengan ikhlas mencari ridlo Allah SWT, dan perlu bekal material dan sosial; mental/fisik yang kuat juga bekal Spiritual berupa ilmu haji atau bekal ilmu dan taqwa.
“Bekal taqwa ini dalam upaya mencapai ridlo Allah SWT, diantaranya waktu melaksanakan haji tidak boleh rafas, bertengkar, dengan bersabar dan jangan fasek, dan agar hajinya Mabrur supaya dengan niat yang lurus, dengan bekal ilmu dan diterapkan dalam praktek haji dan setelah itu dilestarikan dalam kehidupan setelah pergi haji agar hajinya bermanfaat”imbuhnya.
Adapun Upaya untuk melestarikan Kemabruran Haji menurut Djumakir yaitu dengan meningkatkan ibadah setelah pulang haji dengan menambah sholat rowatibnya, sholat dhuha dan sholat withir dan sebagainya. Melaksanakan shodaqah/jariyah sehingga makin dermawan
Sementara itu sebelum Penutupan Manasik Haji Kelompok Calon Jema’ah Haji KUA Ngawen juga dilaksanakan peragaan/praktek pelaksanaan Umrah dan Ibadah Haji yang dibimbing langsung oleh bapak KH Idrus Jufri baik mengenai miqat, praktek memakai ihram, praktek Thowaf dan Sa’i juga Tahallul.
Para peserta Bimbingan Manasik Haji mengikuti dengan penuh perhatian dan sungguh-sungguh. Juga bisa langsung menyampaikan pertanyaan tentang masalah yang dihadapi calon jema’ah Haji nanti. Kemudian acara diakhiri dengan do’a untuk peserta, semoga dalam menjalankan ibadah haji nanti diberi kekuatan, kesehatan dan kelancaran dalam menunaikan rukun haji sehingga menjadi haji mabrur. (Kumaidi-Ima/bd)