Pesantren Sebagai Garda Terdepan Mempertahankan NKRI

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Blora – Pembinaan Pondok Pesantren yang dilakukan Plt. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Blora   Dwiyanto  pada Pondok Pesantren di KAB. Blora baru-baru ini guna pencegahan Radikalisme serta mempererat rasa Persatuan NKRI. Pesantren mempunyai fungsi strategis sebagai garda terdepan dalam mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari sejak jaman kemerdekaan sampai saat ini.Untuk itu ulama dan pengasuh ponpes merupakan tokoh yang mempunyai fungsi signifikan sebagai pengayom dan pemersatu umat.

Demikian disampikan Plt Kepala  Kankemenag Blora , dalam koordinasi pondok pesantren. Menurutnya, di tengah tantangan bangsa yang semakin besar terutama adanya konflik politik dan budaya bermuatan agama serta  era keterbukaan media sosial, maka pesantren harus mewarnai dan selalu menjadi penyejuk dan perekat persatuan bangsa.

“kami sangat berharap pada para santri dan tokoh alim ulama bisa menjadi garda terdepan dalam memeprtahankan keutuhan bangsa dan perekat masyarakat sehingga Kemenag mempunyai peran dalam mencegah meluasnya konflik yang meningkat dewasa ini”ujarnya

Dwiyanto juga menambahkan dalam masalah kekacauan akhlak dan maraknya tindak kejahatan dan kemaksiatan baik narkoba, judi maupun pergaulan bebas dan miras maka disitulah peran para santri untuk membekali generasi penerus bangsa kita yang agamis. “Disebut lembaga pendidikan ini karena pesantren merupakan tempat pendidikan yang baik untuk para santri kita”imbuhnya.

Selain itu, Kasi PD Pontren, Fathul Himam juga menambahkan bahwa Pesantren disebut sebagai lembaga yang efektif dalam menjaga NKRI dan membentengi akhlak anak didik kita untuk itulah diharapkan semua lembaga negara dan pemerintah bekerja sama dengan pesantren, seperti kepolisian,LSM serta pemerintah Kabupaten serta ormas dan orpol yang ada.

Dihadapan para peserta, Himam juga menyampaikan informasi Surat Edaran dari Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah terkait dengan Penanggulangan Anarkisme, dimana kemajuan teknologi informasi saat ini sangat berdampak luas bagi kehidupan masyarakat tidak terkecuali di kalangan santri pondok pesantren. Menurutnya, tindak anarkis lingkungan ponpes yang terjadi di Kabupaten Kendal cukup menjadi pelajaran bagi kita agar selalu berhati-hati dalam berbagai hal.

“Pesantren adalah lembaga militan yang telah banyak mencetak tokoh-tokoh pemimpin besar di Indonesia. Jadi jangan nodai kebesaran Pondok pesantren dengan anarkisme dan kekerasan lain, sehingga Pesantren menjadi garda terdepan dalam memperkuat NKRI”tegasnya.

Selain itu, Himam juga menambahkan terkait dengan perhatian pemerintah terhadap Pondok Pesantren sekarang, Pemkab lebih memperhatikan pada Pendidikan Agama dan Keagamaan dengan sehingga pemerintah banyak membantu dengan diberikannya bantuan ke TPQ, Madin dan lainnya sebagai kepedulian terhadap kemajuan pesantren.(ima/bd)