Purbalingga – Sejumlah 54 Penyuluh Agama Islam ( PAI ) Non PNS dari 18 kecamatan se-Kabupaten Purbalingga mengikuti kegiatan Sosialisasi Kewirausahaan di aula Uswatun Khasanah di kompleks Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga, Sabtu (10/03). Kegiatan yang mengusung tema Program Pemberdayaan Ekonomi Muslim Menuju Wirasusaha Mandiri ini diselenggarakan oleh Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) Kabupaten Purbalingga bekerja sama dengan Persatuan Wirausaha Muslim Indonesia (PWMI) dengan menghadirkan Arie Lestarie Rahayu, selaku Branch Manager PWMI Jawa Tengah Area 2.
Kasi Bimas Islam, Mukhlis Abdillah pada kesempatan tersebut berkenan membuka kegiatan sosialisasi dan menyampaikan sambutannya.
“Tujuh puluh persen penduduk Indonesia adalah muslim sedangkan sisanya sebesar 30 persen non -muslim. Mestinya, berdasarkan populasi yang demikian, umat Islam seharusnya dominan dari segi ekonomi. Kenyataannya, umat Islam di Indonesia tidak demikian, justru sebaliknya mereka yang non muslim lebih mendominasi secara ekonomi,” kata Mukhlis.
“Dengan demikian, Penyuluh Agama Islam yang non-PNS ini layak menerima ilmu tentang wirausaha muslim yang mampu mengendalikan ekonomi di Indonesia. Sebagai generasi muda muslim harus berupaya membangkitkan ekonomi masyarakat di masa depan,” tambahnya.
Upaya-upaya yang baik, lanjutnya, tidak bisa dibahas sendiri. Melalui PWMI ini diharapkan PAI mampu mengadopsi ilmu kewirausahaan yang pada saatnya nanti akan menjadi penentu ekonomi yang berkiprah di masyarakat. Idealnya, seorang muslim dalam berwirausaha jangan sampai mengorbankan ibadah ataupun memperjualbelikan keyakinan. Jangan sampai karena kelemahan ekonomi, kita menjadi tergantung dengan pengusaha non muslim sehingga ibadah dan keyakinan kita dikorbankan demi pekerjaan dan urusan dunia. Sebelum bekerja masih aktif sholat berjamaah, setelah bekerja tidak sempat beribadah.
"Dengan demikian tujuan dari sosialisasi ini adalah bagaimana kita mulai bangkit untuk mewujudkan ekonomi umat yang tidak bertentangan dengan syar'i, sehingga menjadi wirausaha muslim dan menjadi leader bagi perekonomian umat," paparnya.
Ia juga menekankan melalui sosialisasi bersama PWMI ini semangat yang membara berkobar untuk memajukan ekonomi umat di wilayah NKRI. Namun jangan sampai terjerumus ke wirausaha yang merusak keyakinan.
Sementara itu Ketua pokjaluh, Khikam Aziz mengatakan bahwa para Penyuluh telah memiliki semangat juang yang tinggi. Hal itu terbukti dari perjuangan para penyuluh di beberapa wilayah yang memiliki medan sulit maupun kondisi strata masyarakatnya yang majemuk, mereka tetap bersemangat melakukan penyuluhan.
“Meskipun hal tersebut tidak seimbang dengan insentif yang mereka peroleh. Itu membuktikan bahwa para penyuluh ini sudah menjiwai betul apa yang dilakukan adalah tanggung jawab hidup. Serta telah memiliki orientasi investasi akhirat," kata Khikam. (sar/gt)