Cinta Kepada Madrasah, Salah Satu Prasyarat Sukses Siswa  MTsN 1 Pati

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, menyayangi, berbelas kasih terhadap sesama, ibarat satu jasad.

Dari hadits tersebut dapat kita petik pelajaran, andaikan kita mencintai sesuatu atau seseorang, maka yang kita cintai itu bagaikan satu tubuh dengan kita, kalau kita sakit maka bagian tubuh yang lain pun ikut merasakan sakit, jika yang kita cintai sedih, secara otomatis kita pun akan merasa sedih, karena kita adalah satu tubuh.

Di dalam mencintai sesuatu harus dilakukan dengan sepenuh hati dan karena Allah, tetapi cinta kita kepada sesuatu tidak boleh melebihi cinta kita kepada Allah dan Rasulullah, karena kalau sudah cinta sepenuh hati, semua akan rela dikorbankan demi yang dicintai, dan tidak perlu ditanya mengapa, seperti lirik lagu Judika, cinta karna cinta, tak perlu ditanya mengapa.

Sebagai siswa MTsN 1 Pati, kalau mau sukses dalam belajar, kita harus mempunyai rasa cinta dan kasih sayang kepada madrasah, baik kepada bapak ibu guru yang kita wujudkan selalu patuh, tawadzu’, dan memuliakan semua guru ataupun kepada peraturan tata tertib dengan selalu mematuhinya, maupun kepada teman dan sahabat kita dengan saling menghormati kepada yang lebih tua, melindungi dan menyayangi kepada yang lebih muda. Tidak kalah pentingnya kita harus juga cinta kepada sarana-prasarananya dengan cara menjaganya.

Cinta bukan hanya soal kata-kata yang indah, tetapi cinta sejati itu murni karunia Allah yang membuat kita nyaman pada sesuatu. Bersyukurlah kita semua yang telah dikarunia rasa cinta itu, baik bapak ibu guru, para pegawainya, serta siswa-sisiwi MTsN 1 Pati yang merasa cinta dan nyaman serta mengabdikan diri dalam proses belajar mengajar di madrasah bertaraf internasional ini.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Thabrani RA :

‎وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اِذَامَرَرْتُمْ بِرِيَاضِ الْجَنَّةِ فَارْتَعُوْاقَالُوْ ايَارَسُوْلَ اللَّهِ ,وَمَارِيَاضُ الْجَنَّةِ؟ قَالَ مَجَالِسُ الْعِلْمِ

Nabi Muhammad ﷺ bersabda: Ketika lewat kalian di taman-taman surga, maka singgah lah. Sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, apa taman-taman surga itu? Rasulullah menjawab: taman-taman surga itu adalah majelis-majelis ilmu.

Dengan hadits itu maka bila kita nyaman bahkan cinta pada madrasah kita, maka kita sama saja nyaman dan cinta pada taman surganya Allah.

Subahanallah, betapa luas ilmu yang dapat saya resapi dari salah satu ucapan Kepala MTsN 1 Pati tercintaku, Pak Syafak, “lakukan sesuatu dengan penuh rasa cinta, karena dengan cinta dan kasih sayang tidak ada yang terasa berat, sekalipun itu mendaki gunung yang menjulang tinggi”.

Mungkin kalimat itu dianggap remeh dan tidak begitu penting atau biasa oleh sebagian orang tetapi sesuatu yang kita remehkan dan kita anggap tidak begitu penting sebenarnya bisa berarti sangat luas. Sama seperti kata cinta, mungkin hanya terlihat cukup singkat dan hanya memiliki satu arti namun cinta dan kasih sayang itu sama berasal dari karunia Allah yang wajib kita syukuri.

Jika sudah tumbuh rasa cinta dan kasih sayang, maka tidak hanya menyukai terhadap sesuatu, tetapi juga kita harus selalu semangat dalam memperjuangakan dan berfikir positif terhadap sesuatu yang kita sayangi dan cintai, karena cinta dan kasih sayang itu rahasia Allah yang tidak bisa dipaksakan dan tidak bisa ditolak. Dengan kita ikhlas menjalani sesuatu, dan terus selalu bersyukur maka kita akan semakin nyaman dan menambah kemungkinan dikaruniai oleh Allah cinta dan kasih sayang terhadap sesuatu, seperti pepatah jawa.

Witing tresno jalaran soko kulino”, yang berarti rasa cinta berasal dari terbiasa dengan hal tersebut.

Jadi terbiasa lah menjalani hal-hal baik dengan penuh senang dan cinta, seperti apa yang di katakan Jalaludin Rumi “Bila kamu beribadah lantaran takut maka kamu hanya akan menganggap itu sebagai beban, tapi bila kamu beribadah dengan cinta maka kamu akan merasakan kebahagiaan”. Maka dari itu mari kita istiqomah dan penuh semangat dalam menjalani proses belajar di MTsN 1 Pati, agar kita dikaruniai rasa cinta pada madrasah yang menjadikan kita berakhlakul karimah, menjadikan kita cerdas, menjadikan kita penuh pengalaman, dan yang lebih penting menuntun dan membimbing kita ke jalan kesepakatan dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Semangat menjalani kebaikan di madrasah.

Tidak cukup seribu kata untuk menjelaskan cinta dan kasih sayang kepada MTsN 1 Pati, seperti itulah yang saya rasakan selama belajar di madrasah tercinta yang menjadi favorit orang Jawa Tengah bahkan Indonesia karena inovasi dan prestasinya. Saya tidak tau kenapa saya mencintai madrasah ini, bapak ibu guru saya, kepala madrasahnya juga terutama kepada teman teman saya. Saya sering menasehati teman-teman saya terutama teman sekelas saya dengan kata-kata bijak “Bila kamu benar benar mencintai langit maka kamu harus siap mencintai segala cuacanya”.

Dari pernyataan itu dapat ditarik kesimpulan bahwa bila kita mencintai madrasah ini maka kita harus siap menerima segala kondisi yang ada di madrasah ini, tidak ada kata kecewa untuk madrasah tercinta.

Cinta yang tidak mungkin membuat kamu kecewa di dunia dan akhirat hanya satu yaitu cinta kepada Allah dan Rasulullah ﷺ maka dari itu mari kita perbanyak mendekatkan diri pada Allah dan kekasihnya agar kita tidak akan rugi sampai di akhirat nanti.

Marilah kita selalu semangat dalam mencari ilmu dan belajar di MTsN 1 Pati ini, dan semoga kita bisa terus saling menghargai sesama pelajar dengan terus menerapkan budaya-budaya baik madrasah kita, maka kita semua akan semakin dekat dan Insya Allah semakin dikaruniai oleh Allah.(Faizza Hilman Octavian dan Ali Musyafak)