Kakankemenag imbau siswa tak rayakan valentine

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rembang – Peserta didik diimbau untuk berkonsentrasi pada pembelajaran di madrasah. Utamanya besok, Selasa 14 Februari yang sebagian kaum remaja menyebutnya sebagai hari Valentine. Para peserta didik diminta tidak turut merayakan hari tersebut.

Demikian ditegaskan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang, Atho’illah, Senin (13/2). Terkait tentang imbauan tersebut, Kakankemenag telah menyosialisasikan kepada seluruh madrasah negeri dan swasta se-Kabupaten Rembang melalui surat edaran.

“Surat itu telah kami kirimkan ke semua satker madrasah negeri dan swasta. Selain kami email, juga kami sosialisasikan melalui sosial media whatsapp,” ungkap Atho’illah.

Dalam surat edaran tersebut, Atho’illah meminta kepada Kepala madrasah agar mengimbau peserta didik untuk tidak turut merayakan valentine. Termasuk menghadiri perkumpulan oleh sekelompok remaja untuk merayakannya.

“Selain itu, kami harapkan siswa menghindari kegiatan yang tidak bermanfaat. Terlebih kegiatan yang tidak mencerminkan akhlak dan etika yang baik. Sebaliknya, peserta didik justru mengisi hari-harinya dengan melakukan aktivitas yang baik, seperti menanam pohon, olahraga, bersosial dengan masyarakat, dan sejenisnya,” lanjut Atho’illah.

Sementara Kasi Pendidikan Madrasah, Jasim mengimbau peserta agar lebih berkonsentrasi pada pelajaran, utamanya yang akan menjalani Ujian Nasional pada Mei mendatang. Jasim mengatakan, dari puluhan madrasah yang ada di Rembang, sebanyak 24 madrasah tengah mempersiapkan diri mengadakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

“24 Madrasah tersebut terdiri dari 5 MTs Negeri, 2 MA  Negeri, 7 MTs Swasta, dan 10 MA Swasta,” terang Jasim.

Jasim berharap, UNBK nanti akan berjalan dengan lancar. Hal ini mengingat banyak persiapan yang harus dilakukan. Termasuk mengantisipasi hal-hal yang mungkin  akan menjadi kendala selama pelaksanaan UNBK nanti.

“Segala kemungkinan yang mengganggu kelancaran harus dipersiapkan. Seperti kemungkinan listrik mati, jaringan internet yang eror, dan persediaan genset,” sambung Jasim.(ss/bd)