Kerjasama Rutan dan Kemenag diharapkan tidak stagnan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rembang – Narapidana yang menghuni di Rutan kelas IIB Rembang selama ini sudah mendapatkan penyuluhan secara berkelanjutan oleh penyuluh Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang. Namun kerjasama ini perlu dilegalformalkan dalam bentuk nota kesepahaman tertulis yang ditandatangani oleh kedua belah pihak.

Keinginan tersebut mengemuka dalam kunjungan pihak Rutan kelas IIB Rembang ke Kankemenag Kabupaten Rembang, siang tadi.  Tim Rutan Rembang yang diketuai oleh Puspriyatno ini menyampaikan beberapa hal terkait kerjasama yang hendak dijalin dengan Kemenag.

Kunjungan tersebut disambut langsung oleh Kepala Kankemenag Kabupaten Rembang, Atho’illah. Puspriyatno menyampaikan apresiasi atas kesediaan penyuluh yang telah bertugas di Rutan guna memberikan pembinaan kepada sekitar 150 narapidana yang ada di Lapas Rembang.

“Kami menghaturkan terima kasih karena atas penyuluhan yang rutin dilakukan di Lapas. Namun kami memandang perlu sebuah kerjasama dalam bentuk MoU, bukan hanya surat tugas yang diberikan kepada penyuluh Agama  Islam dari Kemenag,” ungkap Puspriyatno.

Selain Memorandum of Understunding (MoU) pembinaan terhadap napi secara umum, Rutan juga bermaksud membuat MoU kegiatan asimilasi  narapidana yang terjerat kasus narkoba. “Dalam asimilasi ini, kami akan memrogramkan kerja sosial di lingkungan Rutan khusus untuk napi narkoba. Untuk itu kami memohon kerjasama dengan Kemenag guna melancarkan kegiatan ini,” sambung Puspriyatno.

Tak sebatas MoU tentang kepenyuluhan, Wiwin, staf Rutan yang turut berkunjung menyampaikan keinginan untuk mengadakan pembinaan kepada narapidana di bidang seni Islam, misalkan seni hadroh. “Selain menghibur, seni Islam ini juga akan memberikan siraman rohani bagi para napi. Kami juga meminta dukungan Kementerian Agama untuk mengadakan program ini,” kata Wiwin lanjut.

Terakhir, pihak Rutan juga berharap Kemenag memberikan dukungan atas keberadaan majlis taklim Al-Inabah.

Menanggapi hal tersebut, Atho’illah menyampaikan akan siap menindaklanjuti permintaan Rutan Rembang. “Kami berharap, kerjasama antara dua lembaga ini tidak stagnan. Keinginan untuk membuat MoU merupakan ide yang sangat bagus untuk memantapkan kerjasama. Selain itu juga untuk mempererat silaturahim,” kata Atho’illah. (SS/bd)