Pramuka Didik Karakter Siswa Madrasah

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Klaten – Pramuka adalah salah satu organisasi yang membentuk karakter siswa melalui ajang kreatifitas yang positif. Maka dari itu, wadah yang telah ada ini harus selalu lebih aktif dalam membina para siswa untuk menumbuhkan jiwa keteladanan, kreatifitas dan inspirasi yang lebih baik di masa akan datang. Sangat tepat sekali gerakan pramuka sebagai organisasi pendidikan non formal dilingkungan sekolah, merupakan organisasi yang memberikan begitu banyak manfaat secara langsung maupun tidak langsung kepada siswa,  demikian disampaikan Zainuri disaat membina ekstra pramuka siswa-siswi kelas IX dan X  MAN Karanganom Klaten (14/3).

Zainuri mengatakan, kegiatan ekstra pramuka ini rutin dilaksanakan seminggu sekali di MAN Karanganom Klaten, dan juga sebagai wahana persiapan kemah akhir tahun pelajaran 2016/2017. “Dengan pramuka, siswa  madrasah akan mengetahui tentang berbagai macam bidang keilmuan maupun pembentukan mental serta akhlakul karimah. Melalui kegiatan kepramukaan, eksplorasi bakat dan minat peserta didik akan tersalurkan, karena pramuka menghargai setiap bakat dan minat siswa”, jelasnya.

Siswa dapat mempraktekan teori-teori keilmuan yang dipelajari dalam pembelajaran wajib disekolah dan dapat membuktikan langsung ilmu yang telah didapat sehingga kecerdasan dan ketrampilan peserta didik semakin terasah.

Selanjutnya, pramuka merupakan pembelajaran integrasi yang nyata karena menggabungkan dari berbagai macam disiplin keilmuan. Kegiatan pramuka tidak hanya lingkup tingkat pangkalan atau gugus depan, melainkan bersifat universal. Anggotanya diikuti semua siswa tanpa membedakan golongan, ras, suku, atau agama. Begitu pun, materi yang dipelajari mencakup materi umum ataupun spesifik ekstrakurikuler lain, seperti baris berbaris (paskibra), hiking, navigasi, mountaineering (pencinta alam), P3K (PMR), kesakaan, sejarah perjuangan bangsa, dan sebagainya.

Pada hakekatnya anggota gerakan pramuka wajib menerima prinsip dasar kepramukaan yakni menaati perintah Tuhan Yang Maha Esa dan menjauhi laranganNya serta beribadah sesuai tata cara dari agama yang dipeluknya memiliki kewajiban untuk menjaga dan melestarikan lingkungan sosial memperkokoh persatuan serta menerima kebhinekaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia/NKRI.

Zainuri menambahkan, “ini jelas membuat siswa memiliki keistimewaan, berkaitan dengan penguasaan kemampuan dan kemahiran lapangan dalam bidang P3K, evakuasi, PBB, organisasi, kesakaan, survival-navigasi darat, mountaineering, tali-temali (simpul), juga pengabdian masyarakat berupa penyuluhan, bakti sosial, atau penanggulangan korban bencana alam, karakter baik siswa akan terbentuk”.(aj/Wul)